SAMARINDA KOTA. Lama tak dioperasikan, Tourism Information Center (TIC) atau pusat informasi wisata yang berada di kawasan Museum Samarinda diduga berubah fungsi menjadi sekretariat ormas. TIC ini diresmikan pada 2018 lalu. Di bagian atas bangunan TIC, terpampang plang yang bertuliskan nama ormas dan logonya.
Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Muhammad Barkati mengaku segera memanggil ormas yang bersangkutan. Namun agar tidak salah kaprah dengan instansi yang menaungi TIC, Barkati memilih terlebih dulu mendengarkan penjelasan dari Dinas Pariwisata Samarinda.
“Sebenarnya tidak boleh karena itu kan fasilitas umum, tapi saya mau dengarkan dulu penjelasan dari dinasnya termasuk ormas yang bersangkutan apa tujuannya memasang plang itu,” ujar Barkati, Minggu (1/9).
Tak hanya itu saja, ia juga berencana memanggil instansi yang bergerak di bidang pengawasan. Sebab hal ini menjadi salah satu kelalaian Pemkot Samarinda dalam mengawasi fasilitas umum yang dibangun Dinas Perumahan Permukiman (Disperkim) yang sepaket dengan Musuem Samarinda.
“Semua yang terlibat akan saya panggil dulu, seperti apa masalahnya jadi kedepannya tidak ada lagi kejadian ini,” tegasnya.
Pembangunan TIC digunakan tidak hanya informasi tempat wisata, juga sebagai tempat informasi hotel, restoran, dan rumah makan, di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Namun keberadaannya belum juga dioperasikan Dinas Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani mengaku tidak pernah memberikan izin terhadap pihak manapun untuk memasang plang tersebut. “Segera kami koordinasi dengan Satpol PP Samarinda, untuk melakukan penelusuran siapa yang memasang plang di bangunan tersebut,” tegasnya.
Meski demikian ia belum dapat memastikan pihak ormas yang bersangkutan telah berizin dari instansi lain. “Karena dari kami sendiri tadi. Makanya kami mau memastikan dulu dengan Satpol PP, kalau tidak ada izin dari pihak manapun, kami minta dibongkar,” jelasnya.
Sementara itu mengenai pihak ormas yang telah memasang plang, ia juga telah menunjuk perwakilan untuk mengajak berkomunikasi. “Saya sudah minta sekretaris saya untuk ngomong ke pihak ormas tersebut, karena saya masih di luar daerah,” pungkas Ayu. (hun/nin)