TANJUNG REDEB. Sejumlah penerbangan sempat mengalami keterlambatan akibat kabut asap yang terjadi belakangan. Diperkirakan sudah ratusan hektare lahan dan hutan yang terbakar di Kabupaten Berau, selama beberapa bulan terakhir. Tetapi bukan hanya karena akibat kebakaran di Berau, ternyata juga sempat menerima kabut asap kiriman dari Kutim dan Kukar yang mengalami kejadian serupa.
Tanto, salah seorang warga Tanjung Redeb mengaku mengalami penundaan penerbangan dari Balikpapan ke Berau selama 8 jam. “Seharusnya saya terbang jam 9 pagi, tetapi baru bisa terbang jam 5 sore,” ungkapnya, Sabtu (7/9) lalu.
Kondisi ini terus terjadi selama beberapa hari lantaran jarak pandang di Bandara Kalimarau menurun. Saat pagi, jarak pandang bisa turun hingga hanya mencapai 2 kilometer.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tekad Sumardi mengatakan, kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Berau terjadi sejak beberapa hari terakhir sempat diperparah asap kiriman dari Kukar dan Kutim.
āBerdasarkan pantauan satelit memang terlihat titik api di Kaltim, di Kukar dan Kutim yang terbanyak titik apinya,” ungkapnya.
Terlebih di Kabupaten Berau saat ini juga tengah terjadi beberapa kebakaran yang terpantau di satelit BMKG.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada gangguan pembatalan jadwal penerbangan seperti yang pernah terjadi saat kabut asap parah tahun 2015 lalu. Hal ini diakui kepala unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Bambang Hartato.
“Bahwa yang terjadi baru sebatas delay atau penundaan keberangkatan, bukan pembatalan dengan pertimbangan keselamatan penerbangan,ā tandasnya. (as/rin)