• Redaksi
  • Data Karyawan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
Minggu, 24 Januari 2021
Samarinda Pos
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • Bubuhan
  • Pesut Etam
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • Bubuhan
  • Pesut Etam
No Result
View All Result
Samarinda Pos
No Result
View All Result
Home Headline

99 Persen Disengaja

Tak Mau Main Tuduh, Isran: Cuma Api Asamara yang Tak Bisa Padam

17 September 2019, 13:30:14 WITA
in Headline
4 min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA KOTA. Udara Samarinda semakin pekat. Jarak pandang kurang dari 1 kilometer. Imbas kabut asap mulai terasa di mana-mana. Kesehatan masyarakat terganggu. Aktivitas pun terhambat. Termasuk pengalihan sejumlah penerbangan di Bandara APT Pranoto.

Asap kiriman dari kebakaran hutan yang terjadi di Kalteng dan Kalbar diduga menjadi penyebab utama. Namun bukan berarti di Kaltim atau di Samarinda sendiri tidak memiliki titik api.
Berdasarkan data yang dihimpun pewarta Samarinda Pos, sejak Agustus hingga sekarang, sedikitnya sudah terjadi 69 kali kebakaran lahan. Tersebar di 6 kecamatan di Samarinda. Dengan total areal yang terbakar mencapai 88,34 hektare.

Penyebab utama kabakaran lahan ini adalah manusia. Disnyalir kebakaran lahan yang terjadi hampir semua karena unsur kesengajaan. Hal ini bisa dilihat dari lokasi terbakarnya lahan.
Kebanyakan lahan terbakar adalah milik warga. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa patok atau batas tanah di saat lahan kering yang awalnya rimbun, kini rata dengan tanah usai terbakar. Kebanyakan lahan yang sudah hangus itu akan dibersihkan kembali untuk selanjutnya ditanami sayuran atau dibangun rumah.

Pembakaran lahan dinilai lebih ekonomis dibanding harus menggunakan obat pengering tanaman atau memperkerjakan orang untuk membabat. Karena memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Dugaan ini semakin diperkuat ketika anak dan bapak tertangkap tangan sengaja membakar lahan kosong dengan luas 700 meter persegi di Jalan PM Noor, RT 50, Perum Bumi Sempaja, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, 24 Agustus lalu.

Bapak dan anak ini sempat dimintai keterangan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Keduanya diminta untuk tidak melakukan hal sama atau proses hukum dilanjutkan.
Indikasi lainnya adalah saat petugas pemadam kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda Posko 11 menemukan bukti sebuah gelas plastik berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sekitar lokasi terbakarnya lahan. Lokasinya di sebuah lahan yang berdekatan dengan Perumahan Batu Putih, Air Putih, Samarinda Ulu, Senin (9/9) lalu.

Gelas plastik berisi solar itu tergeletak di jalan dekat dengan titik api saat petugas melakukan penyemprotan. Sayangnya, setelah dicari siapa pelaku pembakaran petugas tidak menemukan yang bersangkutan.
Terparah terjadi Minggu (15/9) lalu. Kebakaran lahan terjadi 7 kali di hari yang sama dan di lokasi berbeda. Yakni, di Jalan Telkom, Pelita 7, Sambutan, sekitar pukul 14.51. Di Sungai Siring sekitar pukul 16.25. Kemudian di Lubuk Sawah, Perum Permata 4, Mugirejo, sekitar pukul 15. 25. Selanjutnya di Jalan Pelita 4, Sambutan sekitar pukul 15.25. Jalan Irigasi Palaran, sekitar pukul 17.20 Wita. Dan kelurahan Makroman sekitar 17.35. Terakhir kebakaran laham di dekat Bandara APT Pranoto pukul 22.30 Wita.

Kasus terkini bahkan sempat membuat kalang kabut sejumlah pihak adalah kebakaran lahan di Kecamatan Samarinda Utara. Tepatnya di perbatasan wilayah antara Samarinda dan Kukar: Desa Wisata Pampang.
Api berkobar sejak Minggu (15/9) hingga Senin (16/9) itu membuat sejumlah pihak harus berusaha keras melakukan pemadaman. Pasalnya, titik api terbakar berada tak jauh dari Bandara APT Pranoto. Kondisi ini jelas menganggu dan membuat khawatir.

Setidaknya 4 hektare lahan sudah terbakar selama 2 hari berturut-turut. Dikhawatirkan semakin meluas. Lantaran api hingga kini masih berkobar meski dalam skala kecil.
“Petugas kami dibantu relawan sudah berusaha melakukan pemadaman di titik api. Namun kendala terberat adalah titik api yang cukup jauh sehingga selang yang ada di unit tanki tidak menjangkau, sekitar 500 meter jauhnya dari badan jalan di mana unit tangki pemadam bisa masuk,” kata Kepala Kantor Disdamkar Kota Samarinda, Nursan, kemarin (16/9).

Untuk mengatasi hal tersebut, mesin portable adalah satu-satunya alat yang bisa digunakan. Meski harus menguras tenaga lantaran mesin diangkat mendekati titik air. Upaya ini berhasil memadamkan api terdekat dengan bandara.

Saat ini api yang masih berkobar berada di Pampang dan relatif jauh dari pemukiman. Namun jika angin kencang berembus di kawasan itu, bukan tidak mungkin api kembali membesar.

“Di bandara sendiri sebenarnya ada unit pemadam. Namun terbagi-bagi dan lebih mengutamakan fasilitas bandara dan pesawat yang ada di dalamnya. Jadi agak susah jika diturunkan memadamkan lahan yang terbakar. Untuk itu, tadi malam kami sudah bertemu dengan pihak bandara. Mereka memberikan akses untuk masuk jika diperlukan saat akan melakukan pemadaman lahan di sekitar bandara,” terang Nursan.
Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda, Kolonel Inv Tommy Kaloko Utomo saat dikonfirmasi menjelaskan, saat ini pihaknya baru menerjunkan Babinsa di masing-masing kelurahan untuk membantu petugas melakukan pemadaman. Recananya akan ada pertemuan dengan muspida hari ini menindak lanjuti kebakaran lahan di Samarinda.

“Bukan tidak mungkin pasukan dari TNI-Polri dalam jumlah tertentu akan diterjunkan. Bergantung dari hasil pertemuan itu nantinya,” kata Tommy.
Dia juga menegaskan soal tindakan yang dilakukan jika terbukti adanya warga yang melakukan pembakaran lahan. Dirinya menegaskan setiap pelaku pembakaran lahan akan ditindak dan diserahkan kepada polisi untuk diproses.

“Kebakaran lahan ini bukan hanya tugas damkar untuk pemadaman. Namun menjadi tugas kita bersama. Untuk itu saya sudah perintahkan para babinsa untuk selalu respons terhadap kejadian kebakara lahan di wilayahnya,” tegas Tommy.
Gubernur Kaltim Isran Noor justru menyampaikan pendapat yang berbeda. Kata Isran, kebakaran hutan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Karena terjadi di hampir wilayah yang memiliki hutan lebat. Bahkan peristiwa serupa juga terjadi di hutan Amazon, Brasil, California dan sejumlah wilayah di Eropa.

Namun begitu, kata dia, kebakaran hutan di Kaltim relatif dibandingkan provinsi lainnya di Kalimantan dan Sumatera. Karena itu, dia mengakui buruk udara di Kaltim karena asap Kalbar dan Kalteng. Namun dia juga akui jika ada beberapa hotspot di Berau, Kutim, PPU, Kubar dan mahulu. “Tapi masih asih wajar,” katanya. Kata Isran, kebakaran hutan dan lahan saat kemarau tidak bisa dihindari. Dia justru yakin, jika hal ini memang menjadi keniscayaan. Karena itu, tidak ingin menuduh perusahaan atau oknum masyarakat yang sengaja membakar lahan.
Dia pun tidak setuju kalau pejabat setingkat Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda hingga Kapolres harus dicopot hanya karena kebakaran hutan di wilayah mereka.

“Alam itu akan merusak dirinya. Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Makanya saya enggak setuju kalau main copot. Api itu bisa dipadamkan. Kecuali Api asmara yang tidak bisa diselesaikan,” ungkap Isran di hadapan hadirin yang menghadiri pengukuhan Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim, kemarin.
Dalam kesempatan yang dihadiri Deputi Gubernur BI Sugeng mengukuhkan Tutuk Cahyono sebagai KPw BI Kaltim menggantikan Muhammad Noor. (kis/nha2)

Tags: Disengaja
Share13TweetSend

Related Posts

Gendong Bayi 1 Bulan saat Hujan Deras
Headline

Gendong Bayi 1 Bulan saat Hujan Deras

23 Januari 2021, 17:21:06 WITA
Dikejar Parang, Ayah Renta Tersungkur
Headline

Dikejar Parang, Ayah Renta Tersungkur

23 Januari 2021, 17:16:41 WITA
Pembobol Kontrakan Mahasiswi Diringkus
Headline

Pembobol Kontrakan Mahasiswi Diringkus

22 Januari 2021, 14:00:55 WITA
Rumah yang Ambruk Menabrak Rumah Tetangga
Headline

Rumah yang Ambruk Menabrak Rumah Tetangga

22 Januari 2021, 14:00:33 WITA
Asyik Ngelem, Diciduk FKPM
Headline

Asyik Ngelem, Diciduk FKPM

22 Januari 2021, 14:00:25 WITA
Tingkat Kematian Meningkat
Headline

Tingkat Kematian Meningkat

21 Januari 2021, 18:25:32 WITA
Next Post
Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing

Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERPOPULER

Permasalahan dan Solusi Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19

Permasalahan dan Solusi Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19

29 November 2020, 21:48:01 WITA

DPP KNPI Tunjuk Ketua Karteker untuk Kaltim

19 Januari 2021, 12:42:40 WITA
Peran Orang Tua di Rumah dalam Masa Pandemi

Peran Orang Tua di Rumah dalam Masa Pandemi

26 Oktober 2020, 23:03:37 WITA
APT Pranoto Tingkatkan Syarat untuk Penumpang

APT Pranoto Tingkatkan Syarat untuk Penumpang

23 Desember 2020, 14:00:22 WITA
Kakek Meninggal dengan Mulut Berbusa, Ternyata Ini Penyebabnya

Kakek Meninggal dengan Mulut Berbusa, Ternyata Ini Penyebabnya

16 Februari 2020, 14:45:20 WITA

TERKINI

Gendong Bayi 1 Bulan saat Hujan Deras

Gendong Bayi 1 Bulan saat Hujan Deras

23 Januari 2021, 17:21:06 WITA
Dikejar Parang, Ayah Renta Tersungkur

Dikejar Parang, Ayah Renta Tersungkur

23 Januari 2021, 17:16:41 WITA
Silaturahmi, Gelar Bakti Sosial untuk Korban Bencana

Silaturahmi, Gelar Bakti Sosial untuk Korban Bencana

22 Januari 2021, 23:15:48 WITA
Warung Makan Pinggir Jalan Sambutan Terbakar

Warung Makan Pinggir Jalan Sambutan Terbakar

22 Januari 2021, 21:40:03 WITA

Follow us

  • Redaksi
  • Data Karyawan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

© 2019 PT Duta Media Kaltim Press - Created by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Headline
  • Metropolis
  • Pro Bisnis
  • Bubuhan
  • Pesut Etam

© 2019 PT Duta Media Kaltim Press - Created by Vision Web Development.