TENGGARONG. Sejumlah warga yang kehilangan tempat tinggal di RT 04 Dusun Margasari Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kukar, kini hanya bisa pasrah menerima nasib. Perbaikan lokasi longsoran itu tidak bisa serta-merta dilakukan Pemkab Kukar. Bahkan jalan poros yang menghubungkan Tenggarong-Loa Janan ke Samarinda maupun Balikpapan terancam putus.
“Memang nasib jalan poros Tenggarong-Samarinda melalui Loa Kulu terancam putus. Akibat tanah longsor di tepi Sungai Mahakam sini (Desa Jembayan, Red). Ya bagaimana lagi? Karena daerah (Pemkab Kukar, Red) tidak bisa melakukan perbaikan secara langsung. Karena status lokasi longsor ini, kewenangannya di tangan pemerintah pusat,” ungkap Rasyid Ridha, Kabid Teknis pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kukar, Senin (30/9).
Harus diakui, akibat status “kepemilikan” pada lokasi bencana alam itu, maka pihak terkait di pemkab tidak bisa segera turun tangan untuk memperbaiki. Misalnya, untuk tanah longsor terjadi di tepi Sungai Mahakam, kewenangannya milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. “Sepanjang bantaran Mahakam kan termasuk jalur hijau. Sedangkan untuk jalanan sepanjang Loa Kulu sampai Loa Janan maupun Tenggarong ini, statusnya jalan milik nasional. Jadi Pemkab Kukar tidak bisa langsung disentuh Dinas PU Kukar. Sehingga kami di Kukar hanya dapat mengadu ke pihak terkait di pusat. Supaya longsoran di lokasi ini segera ditangani,” urainya.
Sebelumnya, Minggu (29/9) siang, mendadak 4 rumah warga Dusun Margasari ambles ke Mahakam. Kondisi itu diduga akibat pergeseran tanah di lokasi. Setelah lama kering akibat kemarau, Sabtu (28/9) dan Minggu (29/9), diguyur hujan deras. Para korban masing-masing kehilangan sebuah rumah yakni Mahyudi (47), Bain (47) serta 2 rumah milik Rapii Yudin Nur (43).
“Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material mencapai Rp 600 juta lebih. Semua rumah korban hancur. Kini motor dan kendaraan beroda 4 sudah bisa lewat di lokasi kejadian, tapi sistem buka tutup atau bergantian,” jelas Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar didampingi Kapolsek Loa Kulu Iptu Aksaruddin Adam.
Longsor di lokasi itu terjadi Kamis (22/8) sekira pukul 08.00 Wita. Ketika itu 3 rumah “ditelan” Mahakam. Sementara 3 tempat tinggal warga lainnya rusak berat. Tanah longsor pada bahu jalan itu berpotensi membuat putus jalur poros Tenggarong-Loa Janan.
Ketiga buah rumah ditelan Mahakam itu yakni milik Cuun Harafian, Idham Haris dan Rivani. Sedangkan tiga unit rumah yang rusak masing-masing milik Tamsil Ismail, Imansyah dan Suprapto. Selain lantaran abrasi setelah lama digerus arus dan gelombang Mahakam, diduga longsoran tanah itu terjadi akibat getaran, karena badan jalan sering dilewati kendaraan berat. (idn/nin)