BONTANG. Kota Bontang terus berbenah. Termasuk pembangunan infrastruktur. Seperti yang tampak dalam pantauan, Kamis (3/10), pengerjaan rehab saluran drainase di HM Ardan masih terus dilakukan.
Normalisasi drainase dilakukan agar tidak terjadi endapan sehingga dapat mengakibatkan aliran air tidak lancar, lalu berpotensi banjir.
Sesuai dengan papan proyek yang terpasang di lokasi, pengerjaan dilakukan oleh CV. Bima Sakti Perkasa dan CV. Mutiara Karya Consultan sebagai konsultan pengawas. Lama waktu pengerjaaan selama 120 hari mulai dari 19 Agustus 2019 dengan nilai kontrak Rp. 1,380,571,000 bersumber dari APBD Kota Bontang tahun 2019.
“Akan dibuatkan gorong–gorong yang terbuat dari concrete. Drainase kita perbaiki, kita lebarkan agar lancar aliran airnya,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bina Antasariansyah.
Kata dia, dalam pengerjaanya sempat terjadi beberapa kendala. Diantaranya karena alat berat yang sempat nyangkut dijaringan pipa gas dan air. Namun sudah dapat diatasi oleh kontraktor.
Selain itu, disampaikannya pekerjaan tersebut sempat membuat Masyarakat merasa kurang nyaman kerena pekerjaan perbaikan atau rehab gorong-gorong ini sampai menutup akses jalan dan dikhawatirkan akan menambah debit air. Karena areanya lebih rendah dari pekerjaan tersebut.
“Namun hal ini sudah kami koordinasikan dengan masyarakat sekitar. Jika semua menolak maka tidak akan ada pembangunan di Kota Taman ini, saat ini pengerjaan sudah mencapai 30 persen,” terangnya.
Kata dia, saat ini konstruksi pengerjaan baru dalam tahap menggali. Selanjutnya pengerjaan pembersihan, pemasangan gorong-gorong (culvert), begisting, dicor setelah itu baru diaspal.
“Targetnya 4 bulan selesai. Diperkirakan selesai di bulan Desember. Pengerjaannya hanya sepanjang 7-9 meter, tidak terlalu panjang. Kalau lancar aja selesai 2 bulanan, jadi kami optimis jika perbaikan ini bisa selesai sesuai dengan rencana,” pungkasnya. (ifr/beb)