KESIBUKAN Sadiq Sahil sebagai Direktur Yayasan Rumah Sakit Islam dan praktek dokter bukan penghalang baginya untuk tetap menyempatkan diri hadir di berbagai majelis pengajian.
Bahkan di tengah kesibukannya, dokter berdarah Arab ini rela menutup prakteknya pada hari tertentu untuk tetap belajar agama di salah satu pengajian di Samarinda.
“Bagi saya ilmu agama itu adalah segalanya. Melantunkan selawat di pengajian rutin yang saya datangi dan mengkaji beberapa kitab. Keduanya seperti asupan makanan yang harus saya konsumsi setiap hari,” ujarnya kepada Sapos, Jumat (4/10) kemarin.
Dengan majelis, menurut Sadiq, hatinya bisa tetap tenang. Bahkan dalam melakukan pekerjaannya sebagai dokter, selawat tak pernah dia lupakan. Karena baginya Nabi Muhammad adalah panutan yang patut dibanggakan dan ditiru. (rm-1)