SAMARINDA KOTA. Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin meminta Dinas Perdagangan (Disdag) segera berkoordinasi dengan Satpol PP. Koordinasi ini dimaksudkan untuk menertibkan PKL yang masih berjualan di luar area pasar tradisional.
Mereka berjualan di luar area pasar karena beralasan adanya renovasi. Akibatnya, pedagang yang berjualan di dalam pasar mengeluh karena dagangan mereka tak laku. Apalagi tak semua pedagang yang berjualan di luar pasar tak memiliki izin resmi. “Saya tidak hafal pasar mana saja yang sedang diperbaiki. Makanya Disdag kan punya saya siapa-siapa saja memiliki izin,” ujar Sugeng.
Sehingga bagi PKL yang tidak memiliki izin, harusnya, tegas Sugeng, bisa langsung ditertibkan Satpol PP. Pasalnya, setiap agenda penertiban seperti tak memberikan efek jera. Tak butuh waktu lama, PKL kembali menjamur di depan kawasan pasar.
“Kalau pedagang yang keluar alasannya menunggu perbaikan selesai, harusnya yang tidak memiliki izin kan bisa langsung ditertibkan,” urainya.
Sementara itu, Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Samarinda Boy Leonardus Sianipar mengaku penertiban PKL di sejumlah area sudah berkali-kali dilakukan. Namun tetap saja satu persatu berdatangan kembali. “Kami tak bisa bertindak kalau tidak ada permintaan langsung atasan atau wali kota,” jelasnya.
Pernah suatu ketika, ujar Boy, saat penertiban ada beberapa PKL yang mengaku tak memiliki tempat untuk berjualan, sehingga terpaksa berjualan di pinggir jalan. “Mereka selalu seperti itu, ditertibkan dan kembali lagi. Bahkan tidak sampai sebulan,” jelasnya.
Ia berharap ada solusi tepat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, agar PKL yang ada bisa mendapatkan penanganan yang layak. Hal serupa sebelumnya juga pernah dilontarkan salah seorang anggota DPRD Samarinda Suparno. Sebab menurutnya penertiban akan sia-sia bila tidak memiliki solusi.
“Percuma mereka (PKL) diuber-uber. Kalau tidak dijagain akan kembali lagi,” tegasnya.
Suparno pun meminta Disdag memperkuat pendataan bagi setiap pedagang yang ada di pasar. Sedangkan pedagang yang berada di luar harusnya ditata di tempat lain. “Kalau masih bandel tinggal ditertibkan saja. Arahkan mereka ke tempat yang sudah disediakan,” pungkas Suparno. (hun/nin)