SEMARANG. Ambisi Pengprov Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kaltim, meloloskan atlet sebanyak-banyaknya ke PON 2020 akhirnya tercapai. Ini setelah di ajang Pra PON yang dilaksanakan di Jakarta mulai 10-14 Oktober, Kaltim yang mengirimkan 24 atletnya sukses merebut 7 medali. Tujuh medali tersebut terdiri dari 2 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Atas hasil tersebut, delegasi Benua Etam pun memastikan diri berada di peringkat tiga nasional setelah Riau dan Jawa Barat.
Ketua Ikasi Kaltim Muslimin mengucapkan terima kasih kepada KONI Kaltim. Sebab, diberikan motivasi langsung oleh ketua umum. Zuhdi Yahya memang hadir memberikan semangat kepada atlet-atlet Benua Etam di babak kualifikasi PON tersebut. “Alhamdulillah ke-24 atlet yang ikut pra-PON, dinyatakan lolos semua,” papar Muslimin.
Makin istimewa sebab diklaim Muslimin, Ikasi Kaltim sebenarnya hanya mematok target dua emas. Namun pada realisasinya tim Kaltim tampil mengejutkan. Sehingga dinyatakan lolos 100 persen.
“Artinya persiapan yang telah kami lakukan selama ini membuahkan hasil maksimal dengan meloloskan semua atlet ke PON 2020,” sambungnya.
Persaingan anggar di Pra PON sendiri berlangsung sengit dan ketat. Sebab, hampir semua daerah ambil bagian dalam memperebutkan tiket menuju PON. “Ada 28 provinsi yang ikut bertanding. Sedangkan untuk bisa dinyatakan lolos minimal berada di peringkat lima besar. Jadi memang agak panas persaingannya,” tutup Muslimin.
Sementara itu, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengucapkan selamat atas suksesnya anggar di kualifikasi ini. Dia berharap, prestasi tersebut bisa dipertahankan hingga pelaksanaan PON mendatang.
“Saya berpesan setelah bertanding langsung istirahat total. Kemudian mulai lagi melakukan persiapan. Karena waktunya menuju PON tidak sampai setahun,” ungkap Zuhdi.
Ketua KONI dua periode tersebut juga meminta agar para atlet tidak terlalu larut dalam euforia. Karena persaingan sesungguhnya ada di Papua 2020 mendatang. “Yang sudah mendapat emas terus latihan agar mampu mempertahankan prestasinya. Sementara bagi yang meraih perunggu dan perak harus berjuang lagi. Agar di PON XX di Papua lebih maksimal dan bisa ditingkatkan,” pungkasnya. (upi)