SAMARINDA KOTA. Pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda kian masif. Hal ini berdampak pada tingkat kemacetan di sejumlah ruas jalan. Seperti yang terlihat di sekitar persimpangan Jalan Anggur, Jalan KS Tubun, Jalan DI Panjaitan dan beberapa ruas jalan lainnya.
Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda berencana untuk menutup beberapa kapsulan atau putaran jalan. Alhasil pengendara harus memutar lebih jauh untuk mendapatkan kapsualn.
“Penutupan beberapa putaran, kami anggap sebagai salah satu upaya mengurangi kemacetan lalu lintas,” terang Ismansyah, Kepala Dishub Samarinda.
Menurutnya, kemacetan lalu lintas lumrah terjadi akibat penambahan volume kendaraan yang melintas perkotaan. Tak heran ia bersama timnya merancang untuk menyiapkan kajiannya.
“Pembahasan memang sudah pernah ada. Akan kami kaji lagi untuk menentukan titiknya di mana saja,” paparnya.
Ia mengakui rencana penutupan putaran jalan telah dilakukan oleh beberapa kota besar. Sehingga kepadatan lalu lintas bisa berkurang.
“Sebut saja di Kalimantan Tengah, putaran di mediannya berjauhan,” jelasnya.
Sedangkan yang terjadi di Samarinda putarannya hanya berjarak 500 meter. Namun nyatanya tak semua putaran bisa dilakukan penutupan.
“Khusus untuk daerah yang tidak bisa ditutup harusnya dilakukan pelebaran jalan,” jelasnya.
Salah satunya ia mencontohkan kawasan Pasar Sungai Dama. Namun mula-mula harus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kalau pelebaran jalan mencapai batas maksimal, dan kemacetan masih tak terbendung baru kami lakukan tahap berikutnya,” bebernya.
Menurutnya, mengatasi kemacetan memang tak bisa sebentar. Sebab memerlukan kajian khusus untuk perhitungan tingkat kemacetannya.
“Biasanya kalau sudah mentok baru kami alihkan arus ke atas yaitu pembangunan fly over,” pungkas Isman. (hun/nha)