SAMARINDA KOTA. Pelaksanaan Festival Mahakam (Fesma) memasuki tahun ke1-19. Seperti tahun-tahun sebelumnya, even tahunan yang digagas Dinas Parawisata (Dispar) Samarinda ini kembali mengundang sejumlah peserta dari berbagai penjuru daerah di Kaltim. Sedikitnya ada 41 kegiatan digelar di sepanjang tepi Sungai Mahakam.
Salah satunya tarian pedalaman dan pesisir khas Kalimantan. Kegiatan ini dipusatkan di panggung budaya Fesma, tepatnya di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gadjah Mada. Dentuman musik etnik mengiringi penampilan seluruh penari, yang tak kalah maksimal persiapannya sejak pukul 14.00 Wita, kemarin (2/11). Usianya pun beragam. Dari anak-anak hingga orang dewasa.
Menurut Koordinator tari pedalaman, Mamik mengatakan, antusias peserta setiap tahun membuat hajatan Fesma mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Tak salah jika Fesma sebagai salah satu kegiatan yang masuk dalam kalender event nasional. Tak heran pesertanya pun berasal dari berbagai daerah. “Pesertanya ada dari Paser, Balikpapan, Bontang, Sangatta dan Kubar,” urai Mamik.
Secara keseluruhan, peserta yang berkontribusi sebanyak 25 kelompok. Antusias juga ditunjukkan dari tamu luar negeri yang turut menjadi pengisi acara di panggung budaya. Jika tahun lalu Fesma kedatangan tamu asal Spanyol, tahun ini pengisi hiburan bakal diisi penari dari Latvia dan Sri Lanka. “Tamu dari mancanegara juga datang khusus untuk memeriahkan Fesma,” jelasnya.
Kedua tamu asal Latvia dan Sri Lanka itu tampil khusus, sebagai pengisi panggung budaya pada malam hari. Mamik tak heran jika antuasiasme justru datang dari peserta di luar Samarinda, termasuk dari mancanegara. Tak heran penyelenggaraannya pun terbuka di sepanjang Mahakam, terkecuali dalam penyelenggaraan rembuk pariwisata.
“Karena Fesma ini sudah diakui oleh pusat. Tak heran setiap sejak dua tahun ini selalu ada pengisi hiburan dari mancanegara,” bebernya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Samarinda I Gede Ayu Sulistiani atau yang kerap disapa Ayu mengaku Fesma menjadi ajang yang tepat untuk mengenalkan potensi Sungai Mahakam sebagai destinasi wisata unggulan khas Kota Tepian.
“Makanya sebagian besar kegiatan Fesma kami pusatkan di sepanjang Tepian Mahakam,” urainya. Beberapa kegiatan lain yang tak kalah seru berlangsung di antaranya lomba perahu dompeng, Mahakam Jazz River dan lomba fotografi. Selain itu, tak ketinggalan pula agenda penutupan Fesma Minggu (3/11) akan dimeriahkan oleh parade Hudoq Kawit yang menjadi ritual adat khas suku Dayak. (hun/nha)