SEGIRI. Kedengarannya agak lebay. Tapi begitulah faktanya. Tak semua pemain, tapi juga seluruh ofisial. Terlebih kami pendukung setia Borneo FC. Kami semua galau.
Mungkin inilah saatnya Matias Conti dkk benar-benar harus mereduksi target. Bukannya mengecilkan semangat, tapi memang harus realistis. Target yang tinggi bukannya menjadi motivasi. Justru menjadi boomerang. Terens Puhiri dkk seperti bermain tidak enjoy. Penuh tekanan.
Kekhawatiran itu akhirnya terjadi juga. Poin penuh yang sudah di depan mata harus buyar. Gol penyama kedudukan yang dilesakkan pemain depan Perseru Badak Lampung di Stadion Segiri, tadi malam, membuat Pesut Etam gagal meraih poin penuh.
Padahal, Pesut Etam sudah unggul satu gol sejak akhir babak pertama. Semangat dan cara bermain Sihran Amrullah dkk pun tak seperti biasanya. Tidak saat mengalahkan Bali United setengah lusin gol.
Apa yang salah? Mungkin target yang berlebih? Atau ada hal lain? Yang jelas, hanya pemain yang bisa menjawab. Kehilangan poin penuh dari tim papan bawah memang menyakitkan. Lebih menyakitkan lagi itu berlangsung di hadapan suporter sendiri.
Renan Silva dkk sudah harus menyederhanakan mimpi (seperti ulasan terbitan sebelumnya). Mimpi bisa finish di urutan kedua klasemen hanya akan menjadi beban. Yang ujung-ujungnya membuat penampilan di lapangan menjadi tidak karuan. Bermainlah dengan santai. Lepas. Tanpa beban. Nikmati semua pertandingan. Bukankah itu sempat tersaji ketika tim ini baru-baru mendatangkan Mario Gomez sebagai pelatih kepala.
KURANG GAIRAH
Laga di babak pertama berjalan dalam tempo yang sangat lamban. Kesalahan demi kesalahan kerap diperlihatkan pemain. Khususnya dari kubu Borneo FC. Salah passing dan posisi sering terjadi saat bola sudah memasuki daerah lawan. Beruntung hal ini tak bisa dimanfaatkan pemain Perseru Badak Lampung. Hanya Marquinhos yang kerap membahayakan barisan pertahanan yang malam tadi dikawal Wildansyah, Firdaus Ramadhan, Makarius Suruan dan Abdul Rachman. Gol baru terjadi enam menit jelang laga babak pertama berakhir. Aksi Sihran memberikan bola kepada Sultan Samma, dilanjutkan kepada Terens Puhiri di kotak penalti.
Terens kemudian memberikan bola pada Matias Conti dan diakhiri tendangan keras ke gawang Daryono.
Di babak kedua tak ada perubahan dari sisi permainan. Tak ada determinasi kuat seperti diperlihatkan selama ini saat main di Stadion Segiri. Di 45 menit kedua ini, nyaris tak ada peluang mampu diciptakan Renan Silva dkk.
Justru Badak Lampung lebih banyak menekan. Masuknya pemain Borneo FC yang dipinjamkan ke Badak Lampung, Aulia Hidayat membuat tekanan semakin kencang ke gawang Gianluca Pandeynuwu. Di masa injury time tepatnya di menit 90+1, Aulia berhasil menyamakan lewat sundulan. Menyakitkan.
“Anak-anak tak bermain seperti biasa. Kami banyak membuat kesalahan sampai akhirnya kami kecolongan di menit akhir,” ujar Mario Gomez usai laga. (upi/nha2)