SUNGAI KAPIH. Jembatan Mahkota II sudah menjadi akses jalan bagi truk. Tak hanya di jam-jam tertentu saja, hampir setiap menit ada saja truk bermuatan barang maupun solar melintasi jembatan yang menghubungkan Palaran dengan Sambutan.
Namun untuk yang pertama kali, lalu lalang truk di jembatan itu memakan korban jiwa pengguna jalan lain yang tewas serta mengalami luka-luka, karena diduga bersenggolan dengan truk bermuatan solar, Sabtu (9/11) lalu pukul 21.00 Wita.
Korbannya adalah seorang remaja perempuan berinisial NS (14), yang dibonceng temannya berinisial AT (16), mengendarai motor Yamaha Juputer Z warna hijau hitam dengan nopol KT 3885 WG.
Lawannya yakni truk tangki bermuatan solar 5.000 liter yang dikemudikan pria 31 tahun berinisial AS dengan nopol KT 8658 MU. Pada tangki truk tertulis nama perusahaan yakni PT Wiratama Niaga.
Belum diketahui pasti siapa yang bersalah dalam insiden yang menewaskan NS, karena luka berat di kepala yang dialaminya. Remaja yang masih duduk di bangku kelas VII (kelas 1) SMP itu kabarnya meninggal dunia di RSUD IA Moeis.
Informasi yang diperoleh Sapos dari Ketua Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Sungai Kapih, H Dirhamsyah, yang turut mengamankan sopir truk tangki solar agar tak diamuk massa dan sempat mengumpulkan informasi di TKP menjelaskan, truk dan motor sama-sama berjalan dari arah Palaran, menuju Sambutan.
“Truk di depan. Ada dua truk. Mereka dari Pendingin, Kukar membawa solar. Motor yang dikendarai korban dan temannya berboncengan mencoba mendahului dari arah kiri, tapi terjatuh,” tutur Dirhamsyah.
Kuat dugaan AT dan NS terjatuh karena mengerem mendadak di jalan yang berpasir tepat di mulut Jembatan Mahkota II segmen Sungai Kapih, Sambutan.
“Ketika terjatuh pengendaranya (AT, Red) jatuh ke kiri, sementara yang dibonceng (NS, Red) ke kanan. Dan disaat itulah korban yang meninggal tersambar roda truk bagian belakang sebelah kiri,” jelas Dirhamsyah.
Kedua korban bergegas dilarikan ke RSUD IA Moeis menggunakan kendaraan pengguna jalan yang melintas.
“Sopir truk diamankan oleh relawan ke pos FKPM Sungai Kapih untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Dirhamsyah.
Setelah evakuasi kedua korban dilakukan, sopir diamankan berikut dengan barang bukti truk tangki serta motor yang terlibat kecelakaan, Unit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda pun tiba untuk melakukan penyelidikan sekaligus mengamankan sopir beserta truk tangki dan motor yang dikendarai kedua korban.
“Saksi-saksi sudah diperiksa, anggota (Unit Lakalantas) sudah melakukan olah TKP. Kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka,” jelas Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, melalui Kasat Lantas, Kompol Erick Budi Santoso.
Selanjutnya Erick mengimbau, agar orangtua tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor. Hal itu menurutnya sama dengan membiarkan anak celaka.
“Hari ini bangga mengajarkan mereka berkendara. 2 hari kemudian membiarkan anak berkendara di jalan. Dan akhirnya mereka (anak, Red) celaka hingga kehilangan nyawa,” tutur Erick.
Erick menjelaskan, persoalan transfortasi dan lalu lintas sudah sangat banyak dan kompleks. Dia meminta agar seluruh masyarakat membantu untuk mengurangi dampak buruknya.
“Orang dewasa bertanggungjawab atas tindakannya sendiri, tetapi anak-anak masih perlu bimbingan. Harusnya kita menjadi teladan yang baik,” pungkasnya.(oke/beb)
itu PT Wiratama Niaga banyak saya baca di internet direkturnya bernama Didi Wiwiardi suka menghina islam dan konon PT ini ada hubungan kerabat dengan PKI di situs situs website2. pantasnya ni PT di tutup saja untuk menghindari jatuh korban di kemudian hari..