SUNGAI KELEDANG. Sebagian warga Gang Karet, Jalan Bung Tomo, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, sibuk mempersiapkan gelaran Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin (10/11) pukul 14.00 Wita.
Di tengah kesibukan itu, mendadak jerit histeris warga lain terdengar dari arah luar gang. Kesibukan pun seketika berubah menjadi kepanikan karena warga yang berteriak memberitahu kebakaran pada salah satu bangsal.
Warga berhamburan. Ada yang menyelamatkan diri berlari keluar gang, dan ada pula yang menyelamatkan harta benda karena khawatir api menjalar serta ikut melahap rumah mereka.
Meski begitu, tak sedikit juga warga yang berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sembari menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran.
Api dengan cepat membesar melahap seluruh bangunan bangsal yang terbuat dari kayu. Warga kewalahan meski di saat api semakin membesar serta menjalar sudah ada bantuan memadamkan api menggunakan mesin. Upaya memadamkan api pun baru bisa maksimal dilakukan setelah belasan unit truk tangki Disdamkar Samarinda dan PMK tiba di lokasi kebakaran.
Cuaca panas membuat api cukup sulit dipadamkan. Api terus menjalar hingga menghanguskan 3 bangsal yang terdiri dari 13 pintu milik Iduasyah dan Ahmad Kosasih, yang merupakan kakak-beradik.
Api yang sudah sempat membesar serta menjalar bahkan nyaris membakar gudang pupuk serta bahan kimia di sebelahnya. Beruntung petugas pemadam kebakaran sigap dengan berhasil memadamkan api kurang dari 1 jam.
Kebakaran itu merupakan kebakaran keempat yang melanda Sungai Keledang di 2019 sejak Juli lalu dimana kebakaran terjadi di Gang Family dan Keluarga, yang hanya berjarak beberapa puluh meter serta Perumahan Keledang Mas pekan lalu.
“Kami sedang mempersiapkan acara Maulid untuk malam ini (tadi malam). Tiba-tiba penjual es berteriak kebakaran. Kami langsung berlari ke rumah yang terbakar,” ujar Jali (47), warga setempat.
Jali yang juga penghuni bangsal tepat di depan bangsal yang terbakar, berusaha menyelamatkan keluarga serta harta bendanya, karena dia khawatir api merambat ke bangsalnya yang hanya berjarak 2 meter.
“Saya kurang tahu siapa yang menghuni bangsal itu karena kebetulan tidak ada orangnya. Apinya dari bangsal pertama pintu paling ujung (keempat),” tutur Jali.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi seorang kakek harus diungsikan karena syok dan lemas. Sementara dua warga lain terkena patahan kayu serta digigit anjing yang menjaga gudang pupuk.
Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo yang ditemui setelah api berhasil dipadamkan menjelaskan, korsleting listrik menjadi dugaan awal penyebab kebakaran. Pihaknya juga masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.
“Masih diselidiki lebih lanjut. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiel saja,” pungkasnya.(oke/beb)