Tiga lokasi penangkapan
1. Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang dengan terduga MI (28).
2. Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir dengan terduga LO (30).
3. Jalan Sultan Alimuddin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan dengan terduga FQ (24).
TELUK LERONG ULU. Terduga teroris di Kota Tepian kembali ditangkap. Ya,
Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris di waktu yang hampir bersamaan di lokasi berbeda, kemarin (19/11). Personel Kepolisian dengan perlengkapan dan persenjataan lengkap melakukan penggeledahan di titik-titik yang diduga menjadi tempat tinggal terduga teroris itu.
Tiga lokasi: Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang dengan terduga MI (28); di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir dengan terduga LO (30); dan di Jalan Sultan Alimuddin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan dengan terduga FQ (24).
Penggeledahan dimulai sejak pukul 13.00 Wita. Dilakukan serentak di seluruh lokasi di mana terduga teroris tinggal dan beraktifitas.
Di Jalan Cendana, penggereban dilakukan di Toko Daus Parfum. Tepatnya dilingkungan RT 18. Proses penggeledahan menyita perhatian masyarakat. Terutama pengguna jalan. Akibatnya, kemacetan sempat terjadi. Warga banyak yang penasaran. Karena banyaknya polisi berseragam dan bersenjata lengkap.
Dari pantauan di Jalan Cendana, proses penggeledahan dilakukan di ruko dua lantai tempat jual beli parfum tersebut. Proses penggeledahan dilakukan kurang lebih 1,5 jam. Petugas juga memasangan garis polisi di depan euko berwarna ungu tersebut.
Dari hasil penggeledahan, petugas membawa sekitar tujuh plastik bening. Berisi pakaian dan barang lainnya. Juga satu koper hitam yang dimasukkan ke dalam mobil tahanan. Belum diketahui barang apa saja yang disita petugas sebagai barang bukti tersebut.
Salah sorang warga yang tinggal dan berdahang tak jauh dari lokasi penggerebekan menuturkan, polisi sudah lalu lalang sejak pukul 10.00 dan semakin banyak menjelang tengah hari. Polisi langsung mendatangi toko parfum yang tengah tutup.
“Kemaren masih buka (jualan parfum, Red). Hari ini (kemarin, Red) sejak pagi sudah tidak buka lagi. Tidak tahu apa masalahnya sampai ada polisi datang,” ucap Erika (19), warga sekitar.
Ketua RT 18 Halidin Noor yang turut menyaksikan penggeledahan di dalam took, mengungkapkan ada satu orang yang telah diamankan. Berinisial MI. MI merupakan karyawan di toko parfum tersebut. MI tinggal di dalam took. MI telah bekerja setahun di toko itu.
“MI ditangkap di Jalan Banggeris dan langsung di bawa polisi. Ada 3 orang lagi sebagai saksi juga turut di bawa,” ucap Halidin.
Beralih ke lokasi kedua di RT 10, Kelurahan Selili. Petugas mendatangi kediaman LO. Di sini polisi juga melakukan penggeledaham. Tetapi tidak membawa sejumlah barang sebagai barang bukti.
Warga sekitar mengaku kaget dengan kedatangan aparat kepolisian. Warga tak menyangka kediaman LO bakal didatangi polisi bersenjata lengkap.
“LO tinggal kurang lebih 5 tahun. Tinggal bersama istrinya. Setahu saya, keduanya berdagang ramuan herbal. Memang agak tertutup orangnya. Sepertinya LO dibawa lebih dulu sebelum penggeledahan. Karena LO sudah tidak ada di rumah saat polisi datang,” kata Nadira (43).
Usai menggeledah kediaman LO, tim Densus 88 Mabes Polri menyasar kediaman FQ di Jalan Sultan Alimuddin, Gang Ketapang, RT 38. Lagi-lagi kedatangan petugas membuat warga sekitar heboh.
Polisi menggeledah pintu pertama rumah bangsal yang dihuni FQ. Warga yang menyaksikan penggeledahan tidak melihat adanya FQ. Namun dari informasi FQ sudah lebih dulu ditangkap sekitar pukul 12.00 Wita.
FQ diketahui sehari-hari bekerja di tempat isi ulang galon di sekitar Jembatan Mahkota II. FQ tidak menutup diri dengan warga sekitar. Bahkan FQ diketahui kerap berdiskusi soal agama.
“Baik orangnya. Juga ramah. Masih bujangan. Sering ngobrol sama kami di sini. Biasanya dia suka tukar pikiran soal agama. Sesekali temannya datang ke sini,” ungkap Iwan (28), penghuni bangsal lainnya.
Iwan tidak menyangka jika FQ terlibat jaringan teroris hingga ditangkap Densus 88. Dari hasil penggeledahan, Iwan melihat sejumlah barang dibawa pihak kepolisian. Seperti, sangkur, baju kaos dan celana serta Alquran.
“Tadi pagi kami sempat ketemu. Biasanya memang setiap pagi ketemu dia saat mau berangkat kerja. Siangnya dia pulang untuk istirahat. Tetapi siang ini tidak ada kembali,” ungkapnya.
Wakapolresta Samarinda, AKBP Dedi Agustono yang sempat mendatangi lokasi penggerebakan di Jalan Cendana enggan dimintai keterangan. Dia memilih bungkam perihal aktivitas kepolisian tersebut.
Bahkan, ketika hendak dikonfirmasi awak media dirinya lantas memasuki mobil dan meninggalkan awak media. (kis/nha)