SAMARINDA KOTA. MD, balita tiga tahun yang dianiaya ibu kandung hingga kaki patah. MD yang sempat dirawat beberapa hari di RSUD AW Sjahranie, kini kondisinya mulai membaik. MD bahkan sudah tidak berada di rumah sakit plat merah tersebut. Melainkan sudah sudah dalam penanganan Yayasan Rumah Aman di bawah asuhan Sri Utari yang juga menjadi Tim Penanggulangan Kekerasan (Tipiker) . MD pun kini juga dirawat intensif di rumah sembari menyembuhkan kakinya akibat dianiaya ibu kandunganya berinisial MO.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Samarinda, Aji Suwignyo mengatakan bahwa MD memang harus dipisahkan dulu dari MO. Karena saat ini, kondisi MO tidak stabil. Sedang dalam kondisi depresi berat. Demi keamanan dan kenyamanan, sementara MD disinggahkan di Rumah Aman tersebut.
Kini, MD bisa diajak bermain. Padahal, sebelumnya, kondisi psikologis MD terlihat sangat terguncang. Dia sangat takut ketika bertemu orang yang baru dilihatnya. “Sekarang Alhamdulilah sudah bisa diajak bicara, namun harus tetap dikontrol. Karena masih ada luka patah dan beberapa luka lainnya. Banyak ditemukan luka bekas yang lama dan kering,” ujar Suwignyo kepada awak media, Jumat (22/11) kemarin.
Aji memprediksi, penganiaan terhadap MD sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir. Karena melihat dari kondisi luka yang dialami korban. Bahkan kini, kondisi MD mengalami kekurangan gizi. Sehingga harus butuh penanganan khusus.
Sementara itu, kata Aji, MO yang juga ibu kandung MD masih harus “ditepikan” hingga satu minggu. “Baru bisa di-BAP (diperkisa, Red) untuk dimintai keterangan oleh kepolisian,” katanya.
MO mengalami depresi berat. Bukan bukan gangguan jiwa. Sehingga kata Aji, masih bisa disembuhkan. “Inikan dengan sengaja dia melakukan hal tersebut kepada anaknya. Bahkan dia juga mengaku sadar,” jelas Aji.
Sebelumnya kisah pilu penganiayaan yang dilakukan MO, karena dipicu perasaan benci. Wajah dan perilaku MD yang mirip mantan suami MO, yang tak lain ayah kandung MD.
Kejadian ini terjadi di Kecamatan Samarinda Ulu. Peristiwa ini terungkap dari ibu angkat MD berinisial IA. Awalnya IA seperti mendapat firasat bahwa ada hal buruk yang menimpa anak asuhnya tersebut. Apalagi IA sudah sebulan terakhir tidak pernah bertemu anak asuhnya itu. Atas dorongan firasat itu, IA dan suami memutuskan berkunjung kerumah MD.
IA mengatakan, setiap menggendong bocah malang itu, selalu saja ada bekas luka di tubuhnya. Bahkan kondisi berat badannya kerap menurun. Seperti tak diberi makan.
IA pun menaruh curiga pada MO. Tetapi karena belum memiliki bukti, IA tidak bisa melakukan apa-apa.
“Kami tidak melihat langsung. Jadi kami cuma bisa diam. Cuma rasa curiga saya sangat besar sekali. Masa luka besar karena cakaran kucing. Kan, tidak masuk akal,” ungkap IA kepada awak media , Kamis (21/11) lalu.
Dirinya pun kaget ketika melihat kondisi anak angkatnya tersebut di rumah. MO menolak ajakan IA agar MO dibawa ke rumah sakit. Tetapi IA tak habis akal. IA lalu mengancam jika MD tidak dibawa ke rumah sakit, maka dia akan melaporkan kejadian ini kepada polisi. MO pun luluh. Dia memperbolehkan IA membawa anaknya. (rm-1/nha)