GUNUNG LINGAI. Keluarga besar Ahmad Yusuf Ghazali, bocah 4 tahun yang dikabarkan hilang dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sekaligus penitipan anak Yayasan Jannatul Athfal, Jalan AW Sjahranie, Gunung Kelua, Samarinda Ulu, berkumpul. Mereka mendatangi rumah anggota keluarga paling tua mereka di kawasan Gunung Lingai, kemarin (24/11).
Rumah itu menjadi tempat dan pusat bagi keluarga untuk bersama-sama berikhtiar mencari keberadaan Yusuf. Hingga kini bocah itu masih belum jelas keberadaannya. Seluruh keluarga mengumpulkan informasi dari mana pun untuk bisa menemukan Yusuf yang merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, buah pernikahan Bambang Sulistiyo (37) dan Melisari (30).
Meski tak meneteskan air mata, namun tampak jelas wajah sayu Melisari serta raut muka lelah Bambang, yang sejak Jumat (22/11) lalu tak henti mencari keberadaan putra mereka. Ditemani Lukman (40), yang merupakan paman Yusuf. Bambang menjamu awak media yang datang bertandang guna menggali informasi perkembangan seputar pencarian Yusuf.
Bambang yang terlihat lelah tak banyak bicara. Dia menyampaikan bahwa perkembangan seputar pencarian putranya masih sama atau belum ada hasil.
“Saya dan teman-teman, dibantu kepolisian, ormas dan teman-teman medsos masih terus mencari,” kata Bambang dengan nada lirih.
Usaha pencarian Yusuf dengan menyusuri saluran parit di dekat PAUD dengan melibatkan banyak pihak tak membuahkan hasil.
“Semua sudah ikut mencari. Bahkan pencarian dilakukan sampai di depan kantor kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim), tapi tidak ada juga karena tidak mungkin hanyut lebih jauh lantaran di ujung parit itu terdapat jeruji besi,” ucap Bambang.
Di sela penjelasannya itu, Bambang menyampaikan kekecewaannya pada Yayasan Jannatul Athfal, yang mana telah lalai menjaga Yusuf hingga akhirnya menghilang tanpa kejelasan.
“Ini menyangkut nyawa anak saya. Tak ada yang tahu sekarang dimana dan bagaimana kondisinya. Kami ini semua khawatir,” ujar Bambang.
Keluarga pun telah melaporkan secara resmi hilangnya Yusuf akibat kelalain pihak yayasan ke Polsek Samarinda Ulu. Bahkan keluarga juga akan melakukan upaya hukum lainnya untuk menuntut yayasan.
“Besok (hari ini) kami semua bergerak. Kami akan ke semua instansi yang menangani masalah anak serta pendidikan,” tegas Bambang.
Hilangnya Yusuf bagi Lukman, bukan lah hal yang bisa disepelekan. Lukman yang berupakan kakak Bambang, merasa yakin keponakannya itu diculik.
“Upaya pencarian di sepanjang parit tidak membuahkan hasil, lalu mau dibilang apa lagi? Kami keluarga juga kan mengumpulkan informasi, bahwa ada yang melihat anak kami itu dibawa naik motor jenis matik (Honda Scoopy warna coklat),” terang Lukman.
Keyakinan Lukman itupun diperkuat dengan masih adanya sepasang sepatu Yusuf dan tas berisi kotak makanan milik keponakannya itu di PAUD dan tempat penitipan anak milik Yayasan Jannatul Athfal itu.
“Yayasan itu sudah lalai. Anak kami itu hilang di jam pengawasan yang dilakukan yayasan itu, bukan di rumah,” tegasnya.
Sementara itu, Melisari, ibu kandung Yusuf menegaskan bahwa putranya itu tidak mengidap berkebutuhan khusus sejak lahir seperti yang dikabarkan.
“Hanya pertumbuhan dan perkembangannya saja yang lambat,” tutur Melisari.
Kembali ke Bambang, dirinya sementara belum bisa memastikan apakah ada yang merasa marah maupun sakit hati pada dirinya.
“Saya bukan mengatakan tidak ada, tapi saya masih memilah yang mana (masalah, Red) sampai menjadikan anak saya sebagai korban,” ucap Bambang.
Bambang juga menambahkan, pada dasarnya dirinya dan istri menitipkan Yusuf di yayasan jasa penitipan itu dengan maksud agar putranya itu dididik sehingga perkembangannya menjadi baik.
“Namun yang terjadi malah seperti ini,” kesalnya.
Terpisah Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra W Majid, melalui Kanit Reskrim, Ipda M Ridwan membenarkan bahwa orangtua Yusuf telah membuat laporan resmi perihal hilangnya Yusuf.
“Kemarin pagi (Sabtu lalu) membuat laporan resminya. Sementara sudah ada 4 saksi yang kami mintai keterangan, 3 orang dari pihak yayasan yakni kepala sekolah dan 2 pengasuh serta seorang warga,” jelas Ridwan.
Berkaitan dengan pernyataan pihak keluarga yang meyakini Yusuf diculik, belum bisa dipastikan Ridwan. Karena untuk mengatakan Yusuf telah diculik diperlukan saksi yang melihat secara langsung penculikan itu.
“Kami masih fokus melakukan pencarian korban (Yusuf, Red) berada di mana dan bagaimana kondisinya. Kalau memang ada saksi yang melihat informasikan kepada kami, karena sekecil apapun informasi itu sangat berarti untuk secepatnya menemukan korban,” pungkasnya.(oke/beb)