SAMARINDA. Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dengan panjang 99 kilometer, rencananya akan diresmikan dan dibuka Desember 2019 mendatang. Namun ada kendala yang mengakibatkan tol ini tidak bisa difungsikan sepenuhnya. Terutama di segmen 1 seksi 5 yang masih dalam pengerjaan.
“Kelihatan masih ada kendala teknis lapangan, karena ada tanah yang masih labil dan survei lagi. Tapi itu kan jalannya sisa 1,5 kilo saja yang diragukan. Termasuk yang belum teraspal itu. Itu saja yang masih kami kerjakan saat ini,” ujar Gubernur Kaltim, Isran Noor, Minggu (24/11) kemarin.
Terkait peresmian tol tersebut pada Deember mendatang, Isran justru menyerahkan hal ini sepenuhanya kepada pemerintah pusat. Yang jelas jalan tol ini bisa dimanfaatkan oleh warga Kaltim. “Yah itu terserah presiden saja. Kami tunggu instruksi saja,” jelasnya.
Untuk diketahui, jalan tol Balsam dibangun dalam 5 seksi. Yaitu Seksi I ruas Balikpapan Km 13 – Samboja (22,03 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,50 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (17,95 Km), dan Seksi V ruas Km 13 – Manggar (11,09 Km). Untuk Seksi II,III dan IV (dari Kelurahan Simpang Pasir-Samboja) saat ini telah sepenuhnya rampung. Saat ini proyek pembangunan ini menyisakan pengerjaan di Seksi I dan V.
Sementara untuk biaya pembangunan, Seksi 1 menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar. Dimana Rp 79,88 miliar diantaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar sepanjang 613 meter.
Sedangkan untuk seksi V didanai oleh APBN yang berasal dari pinjaman Pemerintah China sebesar Rp 848,55 miliar atau sekitar 8,5 persen dari total investasi. Untuk seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol.
Sebelumya Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menuturkan bahwa tol tersebut bisa saja difungsikan, namun hanya sebagian saja.
“Informasi yang saya dapat itu April 2020 nanti baru rampung secara keseluruhan. Kalau memang mau diresmikan dan digunakan bisa saja. Tapi sebagian melalui jalur Simpang Pasir Palaran,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi kepada Samarinda Pos, Senin (18/11) lalu.
Hadi juga menjelaskan bahwa seksi 2 , 3 dan 4 sudah selesai. hal tersebut juga tidak mengganggu bahkan membuat pengendara tidak lagi melewati kawasan Bukit Soeharto. Sehingga bisa saja digunakan oleh masyarakat Kaltim nantinya.
“Yah nanti kalau memang mau lewat yah silahkan. Masuknya di Simpang Pasir keluarnya di Samboja. Kita tunggu saja dulu uji kelayakan dari kementerian pusat. Secara keseluruhan sudah 90 persen laporannya,” ungkapnya.
Dirinya juga tidak menekankan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan tol tersebut. Dirinya beranggapan bahwa hal ini menjadi kebijakan masing masing ASN saat menjalankan tugasnya saat dinas keluar kota melalui jalur tersebut.
“Kami tidak mengurusi sampai sedalam itulah. Yang terpenting kan tugasnya dijalankan. Masa kami atur sampai di situ,” tutupnya. (RM-1/rin)