GELARAN Rapat Anggota KONI Kaltim kemarin juga diisi dengan pemaparan KONI Berau, terkait kesiapan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII/2022. Pemaparan tersebut disampaikan Wakil Ketua I KONI Berau, La Ode Ilyas.
Ketua KONI Kabupaten Berau Al Hamid mengatakan, persiapan saat ini sekitar 70 persen. Namun jika digabung dengan venue yang ada, persiapan sudah 90 persen. Al Hamid mengatakan, bersamaan dengan gelaran porprov tersebut, pihaknya ingin memperkenalkan pariwisata Berau kepada para tamu kontingen. “Kami punya komitmen sukses prestasi, sukses pariwisata,” jelas Hamid.
Disinggung mengenai jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, Hamid menegaskan pihaknya belum bisa memberi kepastian saat ini karena harus berkoordinasi dengan Panitia Besar (PB) Porprov. Namun selaku tuan rumah, pihaknya mengupayakan bisa mempertandingkan banyak nomor.
“Kami akan koordinasi dengan KONI Kaltim. Kami juga membuka diri, jangan sampai mengecewakan teman-teman yang lain,” tandasnya.
Sementara itu La Ode menambahkan, kesiapan Berau sudah dilakukan sejak jauh hari. Sebab ujarnya, Porprov di Kutim tahun lalu seharusnya Berau yang menjadi tuan rumah. Karenanya sejak usai Porprov V di Samarinda 2014 silam, Berau sudah mempersiapkan diri dan ikut presentasi. Namun pada akhirnya Kutim yang dipilih.
“Sejak kami ditunjuk dan ada berita acara pada Agustus 2018, kami secara paralel melakukan persiapan. Kami undang (KONI) provinsi untuk sama-sama lihat,” tegasnya.
La Ode kembali menambahkan, dengan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini pihaknya bisa menyelenggarakan porprov. Namun ditegaskannya Berau ingin tampil beda. Yang menjadi kendala, saat ini Berau belum memiliki stadion. Menurutnya, Berau tak hanya ingin memiliki olimpik mini, tetapi memiliki sport center.
“Kalau ada sport center, semua akan kami pusatkan di sana, termasuk kantor KONI,” tambahnya.
Untuk pembangunan fasilitas baru tersebut, sudah ada lahan sekitar 20 hektare yang dibeli pihak ketiga. Selain itu Pemkab Berau juga menyiapkan lahan 4 hektare. Tak hanya itu, anggarannya juga tersedia. “Tapi kemarin itu terjadi tarik ulur, antara sport center dan olimpik mini,” tandasnya.
Sementara terkait kesiapan akomodasi, La Ode mengatakan berdasarkan perhitungan mereka, di Berau ada 2.571 kamar hotel. Jika masing-masing kontingen mengirimkan 1.000 orang, maka ada 10 ribu orang datang ke Berau.
“Kalau satu kamar besar diisi empat orang, sudah ketutup. Belum lagi homestay. Kalau masalah akomodasi, Berau tutup mata saja, tinggal nanti kuat-kuat dananya saja mau pakai yang kelas melati atau bintang,” pungkasnya. (nin/upi)