SUNGAI PINANG LUAR. Beberapa hari terakhir sebagian SMP di Kota Samarinda sudah tidak ada aktivitas belajar. Maklum, sepekan sebelumnya digelar ujian akhir semester (UAS). Nah, untuk mengisi kekosongan waktu sejumlah siswa SMPN 37 memilih berenang di Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tamidi, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota. Namun kelompok remaja ini mendadak histeris. Salah satu siswa yang saat itu berenang tiba-tiba saja terseret arus air hingga tenggelam. Peristiwa ini terjadi pagi kemarin (10/12).
Nahas, nyawa siswa yang belakangan diketahui bernama Muhammadiah Farhan itu tak dapat tertolong. Pria 13 tahun ini ditemukan sudah tidak bernyawa usai dilakukan pencarian tim relawan dibantu warga sekitar.
Dari informasi yang dihimpun media ini, kejadian tersebut bermula saat Farhan dan kesembilan siswa lainnya baru saja pulang dari sekolah usai melaksanakan class meeting pasca ujian semester.
10 siswa tersebut kemudian ingin menghabiskan waktu dengan berenang di pinggir sungai sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu hanya 8 siswa yang berenang. Sedangkan dua siswa lainnya bertahan di pinggir sungai sembari memperhatikan rekannya berenang.
“Sebelumnya saya memberitahu teman-teman yang bisa berenang saja terjun ke sungai. Nah, Farhan ini ngakunya bisa berenang,” kata Ibnu Dafa (13), salah satu siswa yang ikut berenang.
Tengah asik berenang rupanya air sungai tiba-tiba berarus deras. Farhan yang tengah berenang di tengah sungai ikut terseret arus air hingga 100 meter. Siswa lainnya yang mengetahui jika Farhan terseret arus air mencoba membantu dengan mendekati tubuhnya.
“Kami mau menolong, tetapi karena arusnya cukup deras kami juga takut,” ucap Ibnu dengan tubuh gemetar dan perasaan takut.
Di tengah kepanikan, siswa lainnya berteriak meminta pertolongan warga. Sedangkan siswa yang awalnya tidak dapat berenang segera menuju sekolah dan memberitahu pihak guru jika Farhan tenggelam.
Di tengah proses pencarian yang dilakukan warga dibantu relawan serta anggota kepolisian dari Polsek Kawasan Pelabuhan(KP) Samarinda, Mariana (43) tak lain adalah ibu dari Farhan datang ke lokasi tenggelamnya putra ketiganya. Warga Jalan Gerilya, Gang Rukun Makmur ini tak kuasa menahan tangis. Dia langsung menyentuh air sungai sembari memanggil nama Farhan.
“Di mana kamu nak,” ucap Mariana.
Entah keajaiban atau kebetulan, selang tak berapa lama Mariana menyentuh air, tubuh Farhan ditemukan tim penyelam tradisional yang tengah melakukan pencarian tepat di bawah jembatan Lambung Mangkurat.
“Saya dikabari teman-temannya sekolah, katanya Farhan tenggelam langsung menuju ke sini,” ungkap Mariana dengan berurai air mata.
Mariana menambahkan jika Farhan sebenarnya bisa berenang, namun karena pergelangan tangan kanannya pernah terkilir dan masih merasakan sakit, sehingga Farhan kurang lincah saat berada di air.
“Mungkin juga lelah dipaksa berenang. Saya juga enggak nyangka jadi begini,” terang ibu empat anak ini.
Sementara itu, Burhan, Kepala SMPN 37 yang saat itu sedang memperbaiki instalasi listrik dibuat terkejut mendengar salah satu siswanya tenggelam.
“Saya juga kaget mendengar. Tiba-tiba ada siswa yang bilang kalau temannya tenggelam,” ucapnya.
Burhan mengatakan, dari keterangan siswanya, saat itu Farhan bersama rekannya tak masuk sekolah. Melainkan pergi ke warung di tepi sungai.
“Dia (Farhan) sempat bilang mau kencing, ternyata dia lepas baju cuma pakai celana pendek kuning dan terjung ke sungai, dilihat juga sama temannya,” lanjutnya.
Melihat Farhan tenggelam, salah satu rekannya sempat mencoba menolong dengan cara melemparkan jerigen. Sayang, lantaran arus yang kuat dan air masuk ke dalam jerigen, membuat siswa kelas delapan itu tetap tenggelam.
“Guru IPA dan agama juga sudah menunggu sebenarnya untuk melakukan remedial pelajaran ternyata tidak hadir. Untuk sementara class meeting juga ditiadakan,” terangnya.
“Korban ini bersama dengan beberapa rekannya, tengah berenang di sungai, sebelum tenggelam Farhan sempat minta tolong dan temannya melemparkan jerigen, tetapi terlepas dan tenggelam, saat itu kepala korban sempat muncul, kemudian tidak terlihat,” tambah Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP), AKP Aldi Alfa Faroqi.
Dikatakan Aldi, saat itu kondisi air pasang dan arus cukup deras dan korban ditemukan setelah sejam kemudian oleh tim SAR gabungan.
“Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal berenang. Proses pencarian sekitar satu jam, saat ini kami masih meminta keterangan lebih lanjut dengan teman Farhan yang saat itu bersamanya,” pungkasnya.
Usai jasad Farhan ditemukan di dasar sungai, tim relawan kemudian membawa tubuh Farhan ke RSUD AW Syahranie guna proses visum. Selanjutnya pihak keluarga membawa jenazah menuju rumah duka untuk segera dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Damanhuri. (kis/nha)