SAMARINDA. Sekalipun bahaya narkoba sudah cukup disosialisasikan dan berbagai cara sudah ditempuh untuk mengatasi masalah narkoba, namun Ketua Komisi I DPRD Kaltim Jahidin menilai ancaman masih terus mengintai. Apalagi menjelang perpindahan Ibukota Negara ke Kaltim. Bahkan baru-baru ini BNN mengungkapkan jumlah narkoba yang masuk ke Kaltim meningkat.
Padahal upaya seperti mengadang peredaran narkoba, penyuluhan, kampanye anti-narkoba serta operasi-operasi narkoba di tempat-tempat tertentu selalu dilakukan.
“Meski dikabarkan meningkat namun upaya apapun akan berpengaruh dalam menekan angka peredaran narkoba, untuk memutus mata rantai dan masuknya narkoba ke Tanah Air kami terus mendorong dan memberikan semangat agar pemerintah tidak kecolongan masuknya narkoba jenis apapun,” ungkap Jahidin.
Ia juga mengimbau seluruh warga agar senantiasa waspada terhadap bahaya narkoba dimulai dari lingkungan terdekat dan sekitarnya. Sebab menurutnya keberadaan narkoba merupakan serangan serius bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, masalah narkoba bukan hanya tanggungjawab BNN dan kepolisian saja. Masyarakat kini juga diimbau agar lebih sensitif terhadap keberadaan narkoba. Apalagi baru-baru ini model dan jenis narkoba semakin beragam hingga 800 jenis.
“Narkoba merupakan serangan nyata karena barang haram tersebut umumnya dari luar masuk ke Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Kepedulian masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam mensukseskan program pemberantasan narkoba, setidaknya peduli pada lingkungan sekitar rumah dan anggota keluarga,” urai Jahidin. (adv/agi)