SUNGAI PINANG. Dari 108 gereja yang tersebar di Samarinda, 10 diantaranya menjadi sasaran sterilisasi yang dilakukan Gegana Brimob Detasemen Pelopor Kompi B Polda Kaltim, kemarin (24/12).
Personel yang berjumlah 10 orang menggunakan kendaraan khusus Gegana mendatangi satu persatu gereja. Dimulai dari Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Gereja itu menjadi sasaran sterilisasi mengingat peristiwa bom yang terjadi 2016 silam yang mengakibat 4 bocah terluka dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Usai menyeterilkan Gereja Oikumene, Gegana bergerak ke gereja di Jalan SMPN 8, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, yang mana pernah digegerkan dengan dugaan bom yang ternyata hanya kelapa, 2016 lalu.
Sterilisasi di 3 gereja kawasan Loa Janan Ilir atau Samarinda Seberang itupun selesai dilakukan. Personel Geganan tak menemukan adanya benda mencurigakan di ketiga gereja itu.
Kegiatan sterilisasi terus berlanjut. Gegana bergeser ke kota dan melakukan sterilisasi di beberapa gereja besar seperti St Lukas di Jalan Ahmad Yani, Sungai Pinang dan Gereja Katedral St Maria, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota.
Tak ada yang luput dari pemeriksaan Geganan, terutama di Gereja St Lukas, dimana miniatur kandang domba juga digeledah guna memastikan tidak ada benda yang berbahaya.
Bripka Agus Sutomo, koordinator Gegana mengungkapkan kegiatan sterilisasi itu akan terus dilakukan untuk mengamankan Natal kali ini.
“Selain sterilisasi, kami juga akan keliling patroli untuk pengamanan di gereja-gereja di kota Samarinda. Kami bergabung dengan teman-teman dari Batalyon B,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid TIK Polda Kaltim, AKBP Sugeng Muntaha selaku Ketua Tim Asistensi Operasi Lilin Mahakam 2019 Polda Kaltim untuk Samarinda didampingi Wadir Samapta Polda Kaltim, AKBP Putra Wiratama menjelaskan, pengamanan Natal kali ini akan terus dilakukan hingga H+1, serta memberi jaminan keamanan untuk para umat Kristiani.
“Keamanan saat Natal menjadi prioritas pihak Polda Kaltim untuk memastikan di beberapa daerah termasuk Samarinda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jaminan keamanan pada natal di gereja harus jadi prioritas. Berkaca dari beberapa kejadian di tempat lain. Kegiatan sterilisasi menjamin gereja yang diperiksa clear dari bom dan barang-barang terlarang masuk dilingkungan gereja agar jemaat yang hadir merasa aman masyarakat sekitar pun yakin,” jelas Sugeng.
Dijelaskan Sugeng, alasan hanya sepuluh gereja yang disterilisasi. Adapun sepuluh tempat itu adalah gereja yang memiliki jemaat hingga ribuan. Pengamanan ekstra dan alat khusus juga diperlukan agar memberi keamanan jemaat gereja.
“Sebenarnya semua gereja kami sterilisasi, tetapi sepuluh gereja itu perlu pengamanan ekstra karena banyaknya jumlah jemaat yang hadir. Gereja Oikumene menjadi prioritas karena pernah menjadi sasaran teror 2016 silam,” pungkasnya. (oke/nha)