KARANG ASAM. Desain Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar memang sangat berbeda dari jembatan lainnya. Pemisahan jalur roda dua dan roda empat di jembatan ini dimaksudkan untuk menghindari tersendatnya aliran kendaraan. Jalur khusus motor tersedia di sayap kanan dan sayap kiri jembatan. Sayap kiri bagi kendaraan yang ingin melintas di Jalan Cipto Mangunkusumo.
Sedangkan sayap kanan untuk kendaraan roda dua yang ingin melintas di Jalan Bung Tomo. Kedua jalur khusus itu hanya memiliki lebar kurang dari 2 meter. Akibatnya, antara pengendara motor tidak bisa saling mendahului.
Struktur jembatan yang lebih tinggi dari jembatan di sebelahnya membuat angin kencang begitu terasa di atas jembatan ini. Alhasil pengalaman berbeda dirasakan pengendara roda dua yang melintasi jembatan baru ini.
Kondisi ini membuat beberapa pengendara motor merasakan “ngeri”. Terutama saat berada di tengah jembatan. Embusan angin terasa cukup kencang. Membuat pengendara roda dua harus ekstra hati-hati.
Herika, salah satu pengendara roda dua menceritakan pengalamannya melintasi perdana jembatan tersebut. Ditemui Samarinda Pos di Jalan Bung Tomo, Sungai Keledang, Samarinda Seberang pukul 16.30 kemarin, Herika mengakui jika saat masuk di awal masih aman-aman saja, namun ketika sudah sampai di tengah jembatan dia baru mulai merasakan kengerian. Sebagai pengendara dia bisa melihat langsung ke arah sungai. “Tinggi sekali. Anginnya juga terasa cukup kencang,” ungkap Herika.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Ismansyah mengimbau kepada pengendara untuk tidak memacu kendaraan melebih batasan yang sudah ditentukan. Maksimal 40 Km/jam.
Ismansyah meminta pengendara mentaati aturan. Jangan sampai salah masuk jalur. Apalagi ada titik rawan kecelakaan. Tepatnya di tikungan dari arah Polresta Samarinda, Karang Asam dan di depan Kompi Yonif 611 Awang Long, Samarinda Seberang. “Masalah ini masih kami cari solusinya. Kami masih lakukan rekayasa lalu lintas,” kata Ismansyah.
Dishub Samarinda dan Satlantas Polresta Samarinda pun terlihat berjaga di depan pintu masuk Jembatan Kembar sejak pagi hari. Memastikan pengendara tetap berhati-hati khususnya bagi roda dua agar tidak melintas di jalur yang salah. Jembatan ini benar-benar dibuka untuk umum pukul 06.30 Wita, Jumat (3/1).
Acara sederhana peresmian jembatan ini dilakukan Gubernur Kaltim Isran Noor dan juga sejumlah pejabat tinggi lainnya, Kamis (2/1) malam. Sebelum peresmian, Isran bersama seluruh pejabat dan pada undangan yang hadir sempat melaksanakak salat Isya berjamaah di atas jembatan. Dilanjtukan dengan pembacaan doa serta sambutan Isran mengenai kondisi jembatan.
Peresmian ditandai saat Isran menekan tombol lampu tematik Jembatan Mahakam IV lewat smartphone. Lampu tematik yang didatangkan dari Meksiko dan Tiongkok inipun secara otomatis langsung menyala dengan berbagai mode. Sesuai pengaturan yang ada di aplikasi smarphone.
Setelah acara itu, seharusnya jembatan siap dilewati perdana pukul 23.00, namun karena berbagai persiapan akhirnya baru benar-benar bisa digunakan Jumat pagi. (mrf/nha)