Menggunakan pakaian adat khas Kutai berkelir hitam dan berbalut motif batik bermotif kuning keemasan, gubernur Isran Noor memimpin upacara peringatan HUT ke-63 Pemprov Kaltim di lapangan GOR Sempaja, Samarinda, kemarin (9/1).
Duduk di barisan pertama, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi; Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono, Pangdam IX Mulawarman Mayjen Subiyanto, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK.
Dalam kesempatan tersebut, Isran memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat Kaltim. Apalagi setelah Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN), banyak tantangan harus dihadapi bersama.
“Kalau tidak mau jadi penonton di ibu kota negara nanti, maka kita harus bisa menempatkan diri dan meningkatkan kapasitas. Serta melakukan sesuatu yang bisa dilakukan orang lain yang berada di luar sana,” ujar Isran dalam sambutannya.
Peningkatan kapasitas dan kemampuan, dituturkan Isran, merupakan sebuah kunci dalam menghadapi IKN. Apabila tidak memiliki itu semua, dipastikan masyarakat Kaltim akan menjadi penonton.
“Kalau tidak punya itu, maka perubahan kedepan dipastikan kita menjadi penonton. Berada dalam kondisi tertinggal, baik regional dan individual di kelompok masyarakat,” tegasnya.
Isran meminta, kepada mahasiswa, pelajar, guru, dosen untuk meningkatkan kualitas dan memunculkan karya besar dan melibatkan diri dalam pembangunan bangsa. Terlebih, sejak dahulu Kaltim adalah daerah pemberi kontribusi besar kepada Indonesia.
Terutama dari sektor minyak, kayu dan batu bara. “Kita adalah penyumbang terbesar,” tuturnya. Kaltim adalah daerah paling setia, taat, loyal pada negara. “Saya sudah sampaikan ke presiden dan para menteri, sejak kemerdekaan,” pungkasnya.
Dalam upacara ini juga dirangkai tarian kolosal dari berbagai sekolah di Kaltim dan Samarinda. (mrf/nha)