GUNUNG KELUA. Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) tak lepas dari incaran para pencari kerja. Khususnya mereka yang bergelar sarjana. Tak heran jumlah peserta tes CPNS tahun ini yang mendaftar di Pemkot Samarinda mencapai 5.781. Diantara putra putri daerah, ada juga yang berasal dari luar Kaltim.
Seperti yang diungkapkan Kabid Perencanaan dan Promosi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Samarinda, Sofyan Ady Wijaya. Tak jarang dalam beberapa kali kesempatan, petugas BKPPD harus memeriksa dua kali identitas mereka.
“Ada beberapa kali kami temukan data yang tertera di KTP berbeda dengan kartu pesertanya. Makanya kami harus bolak- balik cocokan data dengan capilnya,” ujar Ady, Senin (17/2) kemarin.
Walhasil, banyak yang harus mengelus dada, lantaran tak bisa masuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Namun ada juga yang berhasil lolos untuk tahap selanjutnya dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
“Justru skor tertinggi diraih peserta dari lulusan UGM (Universitas Gajah Mada, Yogjakarta). Nilai 45 atas nama Regar Vina Febrina formasi auditor,” tegasnya.
Selain peserta dari luar daerah, panitia tes CPNS juga mengkhususkan bagi peserta yang tengah mengandung. Untuk membantu peserta, panitia pun mendahulukan antrean bagi mereka agar tidak terlalu lama berdiri.
“Mereka registrasi duluan. Karena pernah kejadian ada yang sempat kesakitan saat tes jadi langsung kami dilarikan ke petugas kesehatan,” beber Ady.
Memasuki sesi ketiga, Senin kemarin tampak satu orang peserta yang terlihat sedang mengandung.
Saat dihampiri, wanita bernama Anita ini mengaku tengah mengandung enam bulan.
“Untungnya saat ini tidak ada gangguan apapun. Makanya Bismillah saja tesnya,” ujar Anita.
Dalam penuturannya, Anita mengaku hanya mencoba peruntungan di Samarinda. Ia sendiri berasal dari Sulawesi bersama orangtuanya.
“Tadi kesini sama orangtua. Kebetulan suami saya masih kerja juga di sana. Semoga tesnya lancar saja,” pungkas Anita.
Tes CPNS di lingkungan Pemkot Samarinda pada tahun ini digelar sejak Selasa (11/2) lalu di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Widya Cipta Dharma (STIMIK Wicida) di Jalan M Yamin, Gunung Kelua, Samarinda Ulu.
Berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelaksanaan tes CPNS tahun ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Sedangkan tahun sebelumnya menggunakan sistem online Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Untuk kemampuannya sendiri dalam satu ruangan bisa memuat hingga 100 orang. Dari 5.781 peserta itu akan memperebutkan 221 formasi lowongan yang tersedia. Dalam sehari bisa dikebut hingga lima sesi.
Sehingga mampu mengakomodir seluruh. Setiap hari tes dimulai pukul 08.00 Wita pagi dan sesi terakhir berakhir pukul 18.00 Wita. Artinya, sehari tes dilakukan selama 10 jam untuk 5 sesi. Tes dimulai sejak 11 Februari hingga Sabtu (22/2) mendatang secara nonstop. Peserta akan mengikuti tes secara secara bergantian sesuai nomor urut sesuai sesi yang diikuti.
Oktober 2019 lalu BKN menyatakan bahwa kuota CPNS di Kota Samarinda sebanyak 221 formasi. Sebelumnya informasi lebih lanjut mengenai penerimaan, syarat, dan cara pendaftaran CPNS 2019 di Kota Samarinda dilihat melalui situs web: https://samarindakota.go.id/.
Secara keseluruhan, pada penerimaan CPNS 2019 ini, pemerintah membuka 152.286 formasi. Rinciannya, lowongan di instansi pusat di 68 kementerian/lembaga sebanyak 37.425 formasi. Sedangkan lowongan untuk CPNS daerah sebanyak 114.861 formasi yang tersebar di 462 pemerintah daerah. Dalam keterangan resmi Kemenpan RB, ada dua jenis formasi yang dibuka pada CPNS tahun 2019 ini: formasi umum dan formasi khusus. Formasi umum bisa diikuti oleh semua pelamar.
Sedangkan formasi khusus meliputi cumlaude, diaspora, dan disabilitas pada instansi pusat dan daerah, serta formasi khusus putra-putri apua, dan formasi lainnya yang bersifat strategis pada instansi pusat. Pada pembukaan lowongan CPNS 2019 ini formasi jabatan yang paling dibutuhkan adalah guru sebanyak 63.324 formasi, tenaga kesehatan 31.756 formasi, dan teknis fungsional sejumlah 23.660 formasi. (hun/nha)