Di tengah industri kopi yang semakin menjamur, pasangan muda Elisa Maulidya Saputri dan Rahmat Hidayat menawarkan hal berbeda.
Meski tak sepenuhnya mengejar finansial, keduanya menyediakan wadah yang tak sekedar menyediakan kopi saja. Sebab keduanya mengakui sangat menyukai karya-karya sastra.
Tak heran namanya pun Aksara Kopi dan Buku.
“Kebetulan kami punya beberapa buku, makanya kami sekalian buat seperti coffee shop yang menyediakan bacaan juga,” beber sang istri yang sehari-harinya bekerja sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Samarinda.
Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, keduanya juga berkenan untuk menyediakan wadah bagi setiap komunitas untuk sharing edukasi. Beberapa diantaranya malam puisi yang diselenggarakan rutin setiap minggunya.
“Ada juga kelas filsafat, speaking club. Intinya semua komunitas yang masih sejalan dengan kami pasti kami terima untuk mengadakan acara,” bebernya.
Beruntung niatan Elisa bersama sang suami mendapat dukungan dari sang ibu berupa rumah yang ditata ulang menjadi Coffee Shop.
Yang terpenting bagi mereka berdua yaitu mengembang wadah untuk menikmati kopi sambil berbagi literasi.
“Tantangan itu banyak sekali karena sekarang kan banyak juga yang buka cafe kopi.
Tapi selama kami hanya menginformasikan dari mulut ke mulut saja. Dan alhamdulilah bisa berkembang dan dikenal oleh beberapa komunitas,” pungkas Elisa. (hun/nha)