SAMARINDA KOTA. Pandemi virus korona benar-benar membuat semua kegiatan harus diubah dalam kesehariannya. Setelah pemerintah memperbolehkan aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah untuk mengurangi interaksi di luar, hal serupa juga diterapkan di dunia olahraga. Borneo FC menjadi salah satu klub di dunia yang melakukan “lockdon” pada pemainnya dengan tujuan meminimalisir penyebaran virus korona tersebut.
Sejak kemarin, para pemain tak lagi menjalani latihan di lapangan. Dan hal ini akan diberlakukan sampai 1 April mendatang.
Manajer tim Farid Abubakar saat dikonfirmasi mengatakan, apa yang dilakukan manajemen Borneo FC saat ini semata-mata untuk mengurai penyebaran virus yang semakin mewabah di beberapa belahan dunia.
“Kami ingin mengurangi interaksi pemain dengan orang di luar. Sebab kita semua tak tahu kondisi di luar sana bagaimana. Makanya untuk lebih baiknya, kami melakukan lockdown pada pemain,” ujar Farid.
Meski tak menjalani latihan, manajemen memberlakukan aturan ketat kepada seluruh pemain. Sebab mereka tak diperbolehkan kembali ke kampung halamannya. Ini berlaku juga untuk pemain asing.
“Mohon maaf, kita tak tahu penularan virus dari mana. Bisa dari keluarga pemain, teman atau siapa saja yang dekat dengan mereka. Makanya untuk antisipasi, kami tak memperbolehkan pemain kembali ke daerahnya saat ini,” ujar Farid lagi.
Meski tak menjalani latihan, pemain diharapkan tetap menjaga kondisi di mes atau rumah mereka saat ini. Banyak kegiatan ujar Farid yang bisa membuat pemain berkeringat. Di mes sudah disiapkan sarana tenis meja. Selain itu, pemain juga latihan sendiri dengan sit up, push up dan sebagainya.
Mes Borneo FC sendiri sudah diberi cairan disinfektan dengan cara disemprot, agar pemain merasa aman saat berada di mes.
“Saat ini tim-tim lain juga meliburkan kegiatan latihan mereka. Namun bedanya, tim lain ada yang memperbolehkan pemainnya pulang kampung. Sementara kami tidak. Makanya kami sebut ini lockdown ala Borneo FC,” ujar Farid. (upi)