SAMARINDA KOTA. Gubernur Kaltim, Isran Noor mengakui dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian. Akibatnya jumlah orang miskin pun bertambah.
“Data-data resmi di Dinas Sosial maupun BPS, menunjukkan jumlah orang miskin baru bertambah akibat terdampak Covid-19. Bahkan mencapai 100 persen dari jumlah yang ada. Sebab orang yang berjualan sangat sepi. Kalaupun ada penghasilan, ya habis hari ini juga,” ujar nya saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (13/5) sore lalu .
Isran Noor mengakui dampak Covid-19 sangat luar biasa terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Belum lagi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja dirumahkan yang jumlahnya terus meningkat, maka inilah indikasinya jumlah penduduk miskin baru bertambah.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan sinergitas serta gotong- royong dari semua pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. “Sekecil apapun bantuan yang diberikan tentu sangat besar manfaatnya bagi yang membutuhkan, khususnya bantuan Sembako bagi mereka yang terdampak Covid-19,” ungkapnya
Isran menambahkan penanganan pandemi Covid-19 juga dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat bukan semata tanggung jawab pemerintah. Tetapi perlu dukungan dan partisipasi dari seluruh stakeholders, termasuk perusahan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kaltim.
“Bantuan yang diberikan ini sangat besar menfaatnya bagi para medis di rumah sakit menangani Covid-19. Demikian pula bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak Covid-19,” terangnya.
Dari data yang disampaikan oleh Dinaskertrans Kaltim, ada 9.553 orang yang di-PHK dan dirumahkan. Hal ini tentu menambah jumlah pengangguran di Kaltim, dimana 1.627 orang di-PHK dan 7.926 orang dirumahkan tanpa pesangon yang jelas. (mrf/beb)