SAMARINDA. .Mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dipesan Pemkot Samarinda akhirnya tiba. Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih kepada awak media, Sabtu (24/10) siang.
Diketahui, mobil untuk memeriksa sampel swab ini sudah ditunggu sejak 3 bulan lalu. Namun, penyebab keterlambatan kedatangan mobil inipun tidak jelas dan dikatakan karenya proses pengapalan. Dan akhirnya pada Oktober ini mobil tersebut tiba dan bisa dioperasikan. “Sudah menuju Samarinda dari Balikpapan unitnya,” ucap Ismed pada Sapos.
Pemkot sudah menyusun tim yang akan mengoperasikan mobil tersebut dengan 3 tim yang dibentuk oleh Wali Kota Samarinda. Mobil ini juga sangat diharapkan, dalam melakukan tracing kontak dan mencari pasien positif Covid-19 dengan durasi waktu yang lebih cepat. Sehingga mampu memutus mata rantai penyebaran virus ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr Osa Rafshodia, yang juga selaku penanggungjawab pengadaan mobil ini mengaku. Pihak pengadaan barang tersebut masih memberikan kabar baik tentang kapan unit ini akan tiba ditepian mahakam.
Padahal menurutnya, semua kewajiban persyaratan sampai pembayaran sudah dilakukan tuntas sesuai permintaan pihak kedua. “Sudah kami tuntaskan semua, tinggal datangnya saja lagi, tidak tahu kapan,” ucapnya kepada Sapos, Rabu (7/10) lalu.
Saat ditanya perusahaan pengadaan mobil ini, Osa enggan membeberkannya. “Ya tidak perlulah sampai sedetail itu, ditunggu saja kami juga menunggu,” tandasnya.
Terkait kendala, kenapa mobil ini tak juga kunjung datang, Osa menyatakan bahwa masalah pengapalan menjadi alasan pihak kedua , sehingga terjadi keterlambatan pengiriman.
Diketahui, bahwa mobil PCR ini hanya memerlukan waktu 45 menit hingga 1 jam untuk memeriksa sampel swab guna diagnosa Covid-19. Nantinya, mobil PCR itu bukan hanya diagnosa Covid-19, melainkan jenis penyakit menular lainnya. Hal ini tergantung reagen yang digunakan. Bisa terhadap penyakit TBC, HIV hingga Demam Berdarah.
Dalam satu mobil laboratorium PCR itu terdapat enam orang yang mengendalikan.
Masing-masing yaitu, kapten, asisten kapten, swaber, ekstracen, analis dan petugas maintenance dengan tugas yang berbeda.
Selain itu mobil ini memiliki sistem keselamatan yang memadai dilengkapi dengan parking sensor, dual SRS airbags dan juga sistem pengereman ABS.
Di antaranya membawa 2 unit mesin PCR, 2 unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstrakit dan 4.992 PCR kit. Dengan peralatan yang cukup lengkap ini maka proses identifikasi hasil swab dalam dilakukan dalam waktu 45 menit.
PCR yang terdapat pada kabin Toyota Hiace itu punya teknologi baru, yakni dengan reagen padat. Dimana Interiornya mengadopsi fitur negative pressure yang dilengkapi sistem double High Efficiency Particulate Air (HEPA) sehingga udara bebas virus.
Dan mobil ini mengandalkan mesin bertipe 2KD-FTV berkapasitas 2.494 cc. Serta untuk tenaga Hiace mencapai 101 hp dan torsi 260 Nm dan berbahan bakar diesel. (mrf/beb)