TANJUNG REDEB. Melihat potensi besar yang ada di kampung penghasil pangan, Dinas pertanian dan Peternakan (Distanak) memberikan bantuan unit kerja petani Jagung di kampung Eka Sapta sebanyak 6 unit traktor. Mesin tersebut diberikan bertujuan untuk peningkatan hasil produksi di kampung yang sudah terkenal dengan hasil jagungnya ini.
Kepala Distanak Berau, Mustakim mengatakan jika Kampung Eka Sapta, Kecamatan Talisayan merupakan kampung sentral jagung di Berau. Hal tersebut dilakukannya sebagai wujud dukungan terhadap para petani di kampung tersebut.
Seiring dengan komitmen petani untuk meningkatkan hasil produksi, maka Pemkab Berau melalui Distanak juga memberikan kontribusi dampingan baik dalam bentuk materiil dan nonmaterial.
“Jadi bantuan yang sudah diberikan itu bertujuan agar petani disana bisa meningkatkan hasil produksinya, memudahkan menggarap lahan daripada pekerjaan dengan manual,” jelasnya.
Diungkapkan, sedikitnya 6 unit traktor itu telah dihibahkan kepada kelompok tani yang ada di kampung Eka Sapta.Hibah mesin tersebut dilakukan dalam beberapa tahap dan sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Terakhir dihibahkan kurang lebih satu pekan yang lalu.
Eka Sapta memang tidak hanya menghasilkan jagung tetapi banyak komoditi lainnya. Namun menurut Mustakim, jagung memang menjadi yang terbesar dari kampung ini setiap tahunnya. Bahkan sudah banyak daerah lain yang datang khusus untuk belajar sistem pertanian jagung di Eka Sapta.
“Eka sapta ini juga pernah dikunjungi oleh pemerintah kota Samarinda untuk belajar mengenai sistem pertanian di kampung tersebut,” ungkapnya. Menurutnya, Kabupaten Berau ini merupakan penghasil jagung terbesar di Kaltim. Sehingga peralatan seperti tractor ini sendiri cukup penting untuk menopang pekerjaan para petani agar lebih cepat dan efektif.
Disebutkan juga, selain bantuan-bantuan dari pemerintah daerah, pihak swasta juga kerap memberikan bantuan untuk mendukung pertanian kampung ini, juga kampung tani lainnya di Berau. bahkan diharapkan bisa lebih meningkat lagi jenis bantuannya.
“Produksi jagung di Berau telah meningkat dan diharapkan setiap tahunnya begitu dan bahkan lebih dari ini,” tuturnya.Dijelaskannya jika para petani sempat terkendala disisi penjualan produksi karena dampak pandemi yang terjadi. Namun pihaknya mencari solusi agar produksi bisa terjual dengan bekerjasama dengan pihak ketiga maupun instansi.
Oleh karena itu, Pemkab Berau juga sudah melakukan kerjasama bagaimana hasil produksi petani bisa terserap pasar. Karena serapan pasar menjadi salah satu kendala petani yang ada saat ini. (as/adv/beb)