METODE pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan alami atau dikenal dengan herbal merupakan sebuah warisan leluhur. Yang mana saat ini mulai dilirik sebagai metode pengobatan alternatif, karena terbukti cukup mujarab dalam mengatasi problem penyakit. Apalagi bumi Nusantara dikenal kaya akan tanaman-tanaman obat.
Sebagai bagian dari kecintaan pada kekayaan alam Indonesia, CV Borneo Andeska Maja mendirikan sebuah klinik pusat pengobatan herbal dan jamu tradisional, Graha Al Adha. Berlandaskan pada kebersamaan dan cinta kasih peduli sesama, dalam operasionalnya tidak mematok biaya tertentu, sehingga siapapun dan dari strata sosial mana saja, bisa berobat di tempat ini.
Ini ditegaskan Komisaris CV Borneo Andeska Maja Ceffi Surya Ali dalam acara soft opening Graha Al Adha, Senin (11/1). “Melalui acara ini, kami sekaligus menginformasikan bahwa kami sama sekali tidak memasang harga pengobatan. Siapa saja bisa datang berobat, karena kami lebih mengutamakan sisi kemanusiaan,” ucap Ceffi dalam sambutannya.
Dijelaskannya pula, untuk bahan-bahan obat seluruhnya berasal dari kekayaan alam lokal. Lebih unik lagi, dalam terapi pengobatannya Graha Al Adha menggunakan metode deteksi berdasar golongan darah. Untuk tenaga terapis sendiri juga ditangani dua ahli yang sudah tersertifikasi. Ada Nenden Hefiyanie, terapis khusus wanita yang memiliki keahlian di bidang akupresure. Kemudia Andrik Suseno, terapis pria yang bersertifikasi di metode pijat refleksi.
Berdiri di atas lahan seluas 187 meter persegi, privasi pasien berdasar gender sangat diperhatikan. Selain pengobatan dengan metode herbal, di sini juga ada fasilitas timung atau sauna. Untuk operasional klinik, Graha Al Adha melayani pasien mulai pukul 08.00 hingga 17.00, dan libur setiap Jumat.
Sementara untuk penyediaan jamu sebagai obat, Graha Al Adha bekerjasama dengan PT Meddia Herbal, produsen jamu tradisional yang sudah berpengalaman sejak 1996. Masyarakat juga tak perlu khawatir, karena semua produk jamu di tempat ini telah terdaftar di BPOM.
Ceffi juga memberikan tips kepada masyarakat yang ingin berobat secara herbal, untuk tidak menggabungkan dengan cara medis. Hal ini menurutnya untuk menghindari adanya kontra indikasi, jika pengobatan herbal harus bercampur dengan obat-obatan kimia.
“Tentu kami dalam menangani pasien, ditekankan untuk memilih salah satu metode penyembuhan, herbal atau medis. Karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kontra indikasi,” imbuh Ceffi.
Menandai beroperasinya Graha Al Adha, dilakukan dengan pemotongan tumpeng. Hadir dalam soft opening ini, lurah Harapan Baru, sejumlah perwakilan dari instansi-instansi, seperti dinas kesehatan, perizinan, kepolisian dan danramil setempat.
Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan herbal dan jamu tradisional, sila kunjungi Graha Al Adha di Jalan HAMM Rifadin Perumahan Bumi Rindang Luhur Blok F 7-8, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. “Semoga Graha Al Adha bisa memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat,” harap Ceffi memungkasi. (adv/rz/nin)