TELUK LERONG. Meski cuaca kurang bersahabat, pencarian Muhammad Alfayed, pemuda berusia 19 tahun yang hilang di Sungai Mahakam, terus diupayakan Tim SAR gabunganm hingga kemarin (20/1).
Menjelang Magrib, tim masih terus memyisir aliran sungai agar dapat menemukan Alfayed. Penyisiran bahkan dilakukan hingga ke kawasan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir atau sejauh 9 km dari lokasi hilangnya warga Jalan Slamet Riyadi, Gang 6, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang itu.
“Untuk radius pencarain, kami perluas hingga 9 km dari titik korban tenggelam hingga ke kawasan Selili,” kata Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effedi.
Di luar upaya pencarian dengan teknik menyisiri aliran sungai. Unit Siaga SAR juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda serta Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda.
“Koordinasi guna memudahkan pemantauan di kawasan pelabuhan hingga ke kawasan Selili. Dan juga pada kapal-kapal yang berlayar di aliran sungai melalui frekuensi radio setiap satu jam sekali,” terang Riqi.
Agar lebih efektif, tambah Riqi, pencarian dilakukan dengan membagi tim, dari posko pencarian ke titik Alfayed tenggelam dan sebagian ke kawasan Selili.
“Jadi, kami bagi tim. Bergantian dalam penyisiran. Ini lebih efektif,” tegas Riqi.
Meski begitu, Riqi mengatakan, tim SAR gabungan juga menemui kendala dalam pencarian. Disebabkan banyaknya rumput dan batang kayu yang hanyut di sungai.
“Termasuk dengan arus yang deras dan cuaca. Tadi sempat hujan juga, sehingga selama satu jam pencarian kami tunda, setelah itu baru berlanjut kembali,” katanya.
Sebelumnya, Al Fayed dilaporkan tenggelam di perairan Mahakam, tepatnya di sekitar Jembatan Mahakam, Samarinda, Senin (18/1) sekitar pukul 17.30 Wita.
Dari informasi kejadian nahas itu bermula saat Fayed bersama empat rekannya ingin bermain dari rumah temannya di Kelurahan Harapan Baru, menuju sebuah dermaga di Mahakam Square, Jalan Untung Suropati, Samarinda.
Setelah tiba di sana (Mahakam Square) dan bersantai, kemudian Fayed bersama rekannya pergi ke bantalan Jembatan Mahakam. Fayed berniat untuk berenang sendiri, namun teman-temannya sudah memperingatkan bahwa arus cukup deras sehingga berbahaya.
Tak menggubris peringatan temannya, korban tetap berenang melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan celana lalu terjun hingga terseret arus sebelum tenggelam.
Sebelum tenggelam salah satu rekannya sempat merekam Fayed berenang dan terlihat bahwa Fayed terbawa arus deras Sungai Mahakam berdurasi 18 detik. (oke/nha)