SAMARINDA KOTA. Angka kematian akibat wabah Covid-19 masih bertambah di Kota Samarinda. Sabtu (20/2) malam terdapat dua warga Samarinda yang dimakamkan secara protokol Covid-19.
Salah satunya adalah perwira menengah di lingkup Kepolisian Resor Kota Samarinda.
Almarhum adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heru Santoso. Semasa hidup Heru bertugas di Polresta Samarinda. Jabatan terakhir almarhum ialah Kepala Unit Harta dan Benda (Kanit Harda) Satreskrim Polresta Samarinda.
Heru dikabarkan meninggal pada pukul 18.00 Wita di RSUD AW Sjahranie. Meski tidak ada upacara kebesaran Polri dan inspektur upacara pada saat pemakaman, sejumlah anggota kepolisian mengantar jasad Heru ke peristirahatan terakhirnya bersama pihak keluarga.
Pria 56 tahun kelahiran Jember ini terkonfirmasi positif Covid-19. penghormatan terakhir padanya dilakukan saat pemulasaran semalam dan saat jasadnya di peti dimasukkan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Samarinda ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Serayu, Tanah Merah.
“Malam ini terjadi lagi laporan kasus kematian, ada dua jenazah yang dimakamkan secara protokol Covid-19. Keduanya berjenis kelamin laki-laki dengan hasil swabnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kedua pasien meninggal dunia ini merupakan pasien yang dirawat di RSUD AW Sjahranie,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Ifran.
Ifran turut menyampaikan bahwa kasus kematian di Kota Tepian sudah mencapai 400-an lebih.
“Kalau dijumlahkan, ada 439 orang yang sudah dimakamkan secara protokol Covid-19 di pemakaman Serayu ini,” tegasnya.
Dengan masih adanya laporan kasus angka kematian, membuktikan bahwa wabah Covid-19 ini belum berakhir, dan masih sangat berbahaya.
“Untuk itu kami dari Tim Satgas Penanganan tetap mengimbau kepada masyarakat mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Ifran.
Terpisah Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasubbag Humas Polresta Samarinda AKP Annissa Prastiwi membenarkan kabar duka tersebut.
“Benar almarhum meninggal karena Covid-19. Saat ini Polresta Samarinda juga sudah memberikan bantuan kepada keluarga almarhum,” kata Annisa, Minggu (21/2).
Jajaran kepolisian yang turut ikut andil dalam memutus mata rantai Covid-19 tentunya sangat riskan terpapar. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan jajarannya adalah mengantisipasi penyebaran pada personil lainnya.
“Dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Polresta dan anggota sendiri. Kami melaksanakan penyemprotan (sterilisasi) desinfektan di Mako. Menjaga Imun dengan olahraga senam tiap setelah apel, memberikan obat serta vitamin kepada anggota yang terpapar Covid-19.
Serta vitamin kepada (anggota) yang sehat untuk menjaga imun,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan pengecekan kesehatan rutin turut dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk benar-benar memastikan personil senantiasa dalam keadaan sehat.
Pendataan juga dilakukan untuk personil yang akan dilakukan vaksinasi.
“Melaksanakan rapid tes antigen Covid-19 kepada personil, dan saat ini juga pendataan vaksinasi kepada anggota sudah dilaksanakan bahkan ada beberapa yg sudah vaksinasi,” ungkap Annissa.Renggut Tiga Perwira
Wafatnya Heru, yang juga merupakan salah satu sesepuh Satuan Reskrim itu menambah daftar panjang polisi yang meninggal dunia karena disebabkan terpapar Covid-19.
Sebelumnya pada 2020 lalu, dua perwira Polresta Samarinda juga meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Mereka adalah Iptu Handoko, Kanit Binmas Polsek Samarinda Seberang, dan Iptu Narko Cahyo, anggota Polresta Samarinda.
Meninggalnya dua perwira di 2020 lalu itu, dibenarkan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman pada konferensi pers akhir tahun 2020.
Walau ada anggota kepolisian yang gugur akibat terpapar Covid-19. Polresta Samarinda tetap tidak akan kendor untuk melaksanakan dan menegakkan protokol kesehatan (Prokes) bagi anggota maupun masyarakat.
“Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Polresta dan anggota sendiri. Kami melaksanakan penyemprotan (sterilisasi) desinfektan di markas. Menjaga Imun dengan olahraga senam tiap setelah apel, memberikan obat serta vitamin kepada anggota yang terpapar Covid-19.
Serta vitamin kepada (anggota) yang sehat untuk menjaga imun,” jelas Anissa.
Tak hanya itu, Anissa juga menyampaikan bahwa pelaksanaan pengecekan kesehatan rutin turut dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk benar-benar memastikan personil senantiasa dalam keadaan sehat.
“Melaksanakan rapid tes antigen Covid-19 kepada personil, dan saat ini juga pendataan vaksinasi kepada anggota sudah dilaksanakan bahkan ada beberapa yang sudah vaksinasi,” pungkasnya.(kis/oke/beb)