LANGKAH antisipasi jaringan peredaran narkotika di Kota Samarinda terus dilakukan berbagai pihak terkait. Ini tak terlepas dari semakin merajalelanya penyalahgunaan barang haram tersebut, sehingga diperlukan sinergitas antar seluruh elemen di masyarakat untuk mempersempit ruang gerak peredarannya.
Kamis (18/2) lalu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA M Iksan menyambangi Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, untuk memperkuat sinergitas memerangi narkoba, khususnya di lingkungan Lapas. Ditemui oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan BNNP Kaltim Kombes Pol Djoko Purnomo, sejumlah langkah strategis dan koordinasi terkait hal ini dibahas bersama.
“Intinya narkotika ini sudah menjadi masalah bersama. Bukan lagi tanggung jawab kepolisian, BNN dan kami semata, tapi tanggung jawab semua. Maka perlu ada koordinasi demi membangun sinergitas yang kuat,” ucap Iksan.
Terkait terbongkarnya jaringan sindikat pengedar di Lapas Narkotika Samarinda oleh BNNP, tentu ini tak lepas dari koordinasi yang kuat antara dua instansi. Sehingga aktivitas pelaku bisa terendus dan segera dilakukan penindakan. Meski begitu, Iksan menegaskan tak ada barang bukti narkoba yang ditemukan di lapas, namun ia tak memungkiri bahwa salah satu otak sindikat pengedar merupakan warga binaan (WB) di Lapas Narkotika.
“Nah, sehubungan dengan terbongkarnya jaringan narkoba oleh BNNP pada 21 dan 22 Februari lalu, itu merupakan salah satu bentuk koordinasi dan sinergitas yang kuat. Semoga kita semua bisa bersatu untuk memerangi masalah narkoba ini,” pungkas Iksan. (adv/ikl/vr/beb)