Gubernur Kaltim Isran Noor tampaknya sangat berhati-hati dan tidak ingin tergesa-gesa dalam menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Isran mengaku tidak ingin mengambil resiko besar apabila dilakukan PTM di sekolah.
Karena itu, Isran meminta agar seluruh sekolah di Kaltim jangan dulu melakukan tatap muka dalam proses belajar-mengajar.
“Selama Pandemi Covid-19 ini, saya minta jangan dulu lakukan aktivitas tatap muka. Karena, kita harus pentingkan kesehatan. Kesehatan adalah yang utama,” sebut Isran Noor ketika meresmian gedung SMA 1 Tenggarong, Kukar, Senin (19/4) lalu.
Isran menyadari, memang ada rencana kebijakan pemerintah pusat pada Juli nanti untuk membuka pembelajaran tatap muka. Namun demikian, ada juga daerah yang sudah melakukan tatap muka meski terbatas.
Di Kaltim sendiri, Isran menegaskan, ada yang melaksanakan tatap muka dan ada yang masih melakukan pembelajaran online. Maka, kondisi ini harus diterima dengan baik, agar masyarakat tetap sehat.
“Jadi, saya minta di Kaltim jangan dulu melakukan tatap muka. Sampai kondisinya betul-betul aman,” tegasnya.
Isran khawatir, apabila dilaksanakan terbatas juga akan menyebabkan suasana yang tidak nyaman di masyarakat. Misal, ada yang masuk dan tidak. Dari pada harus ada pembatasan, maka sebaiknya tidak dilakukan.
“Jangan khawatir tertinggal pelajaran. Seluruh dunia juga mengalami suasana yang sama,” jelasnya. (mrf/nha)