Ramadan tak menghindari terjadinya tindak kejahatan. Rumah mewah di Jalan Danau Semayang, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Samarinda Kota disantroni perampok, Selasa sore kemarin (20/4/2021). Jumlah perampok diperkirakan tiga orang. Berhasil menggasak barang berharga di kediaman warga keturunan Tionghoa yang tak identitasnya minta dirahasiakan.
Dari keterangan salah satu saksi bernama Rusman (36), aksi perampokan itu dilakukan tiga orang pria yang membawa senjata tajam jenis parang. Aksi diketahui dari salah seorang pemilik rumah, yaitu istri korban.
Saat terjadi aksi perampokan, sang istri berada di dalam rumah bersama empat orang anggota keluarga lainnya. Yang semuanya berjenis kelamin perempuan.
Tak banyak informasi yang dapat digali dari Rusman. Dia hanya mengatakan bahwa di rumah itu juga terdapat seorang Satpam. Dari pengakuan Rusman setelah bertemu istri pemilik rumah diketahui jika perampok tersebut hanya sempat mengambil dua ponsel, dan emas. Pelaku perampokan juga menghancurkan alat CCTV.
“Pelaku ada tiga orang. Kalau di dalam rumah ada empat. Ibu pemilik rumah dan anaknya. Di dalam rumah kebetulan perempuan semua,” terangnya. Dia memperkirakan aksi perampokan terjadi sekitar pukul 14.00. “Saat pukul 15.00 saya masuk dalam rumah sudah tidak ada lagi pelaku,” tegasnya.
Di lokasi kejadian, polisi terus menggali keterangan dari saksi yang sempat masuk ke dalam rumah. Sedangkan dari pantauan di lapangan, hingga berita ini dirilis tadi malam Unit INAFIS dan Unit Jatanras Macan Borneo Satreskrim Polresta Samarinda masih berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendalami keterangan saksi, mencari bukti dan petunjuk di lainnya.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudey memberikan penjelasan di sela-sela dilakukan olah TKP.
“Dari informasi yang kita himpun, pelaku ada tiga orang. Modusnya congkel rumah. Pemilik rumah sempat disekap,” tegas perwira menengah ini.
Satu dari empat penghuni di dalam rumah yang semuanya perempuan disekap di dalam rumah berlantai dua tersebut.
“Di rumah tersebut ada empat orang. Satu orang ibu dan 3 lainnya adalah anak. Saat kejadian, 3 anak sedang berada di atas (lantai dua). Dia tidak mengetahui kejadian. Sedangkan di lantai bawah ada ibu. Pelaku menyekap ibu tersebut,” beber Dovie.
Penyekapan dan perampokan berlangsung begitu cepat. Tiga orang bergerak mengambil membongkar isi kamar korban lalu menggasak barang berharga.
Diketahui barang berharga yang diambil adalah ponsel, perhiasan emas dan uang mata uang dollar. Saat ini pihaknya fokus pada penyelidikan mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa waktu lalu di Kota Tepian.
“Sementara hasil lidik, telah hilang satu buah ponsel dan sejumlah perhiasan dan uang mata uang dollar. Namun masih belum diketahui jumlah uang dan perhiasan emas tersebut,” tegasnya.
Pelaku merusak CCTV atau kamera tersembunyi di dalam rumah. Dengan cara memotong kabel dan membawa alat perekam untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
“Sementara dilakukan olah TKP dan penyelidikan. CCTV di rumah korban ada, namun server-nya dibawa para pelaku. Kami menduga pelaku dari luar kota. Mengingat pernah terjadi di TKP lain yang pelakunya juga belum tertangkap,” pungkasnya. (kis/nha)