Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Samarinda yang merupakan afiliasi kelompok garis keras Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih muncul di Samarinda. Beruntung salah satu simpatisannya memilih berbaiat untuk kembali ke pelukan Ibu Pertiwi NKRI.
Dia adalah MR. MR sadar bahwa kelompok radikalisme yang sempat diikutinya itu memiliki paham yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila. Bimbingan dilakukan Polresta Samarinda, BNPT dan Densus 88, melalui program deradikalisasi. MR pun akhirnya berikrar setiap kepada NKRI, Kamis (23/4/2021).
Ikrar itu dipimpin Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Intelkam, Kompol Okky Aryano. MR berucap janji langsung mencium bendera Merah Putih sebagai bukti nyata kembalinya dia ke pangkuan NKRI.
“Ikrar setia itu dilakukan secara sadar dan tanpa paksaan, sehingga keinginan untuk kembali ke NKRI berasal dari individu Yang bersangkutan,” ucap Okky.
Okky membeberkan, keterlibatan MR dalam Jaringan JAD Samarinda sudah terbilang sangat dalam. Bahkan MR juga sempat diamankan pada peristiwa Bom Gereja Oikumene di Sengkotek, 2016 lalu.
“Dengan diucapkannya ikrar setia kepada NKRI. Tentunya MR diharapkan dapat menjadi agen yang membantu Polri dan pemerintah untuk memberikan pencerahan bagi orang-orang di sekitarnya, sehingga dapat menghambat proses penyebaran radikalisme di Indonesia khususnya di Kota Samarinda,” tutur Okky. (oke/nha)