JAYAPURA. Menurunkan tiga pegulatnya di pertandingan yang berlangsung, Rabu (13/10) kemarin, gulat Kaltim akhirnya bisa mencuri sekeping emas. Dengan hasil ini, cabor yang selalu jadi andalan Kaltim ini baru menyumbangkan dua medali emas. Masih jauh dari apa yang diharapkan.
Satu emas terbaru ini menjadi milik Muhammad Aliansyah dalam laga final grego roman kelas 67 kg melawan pegulat Jawa Barat (Jabar) Peri Budiawan, yang digelar di Merauke, Papua. Di mana ini menjadi emas keempatnya dari 4 edisi PON terakhir yang ia ikuti.
Aliansyah mengaku sangat bersyukur bisa meraih emas lagi. Terlebih beberapa rekannya banyak yang gagal di PON yang berlangsung di Bumi Cenderawasih tahun ini. Motivasi lebih memang dimiliki Aliansyah, setelah melihat sang istri, Yulia Sari, yang bertanding di cabor kempo berhasil menyabet emas.
“Alhamdulillah, kami berdua bisa menyumbangkan emas untuk Kaltim,” ucapnya bersyukur.
Tambahan satu emas ini disambut suka cita oleh sang pelatih Badriansyah. Badri mengakui capaian timnya sejauh ini jauh dari target yang diusung. ” Kami sangat bersyukur atas emas hari ini. Setelah beberapa pertandingan hanya bisa meraih perak dan perunggu,” tuturnya.
Sementara di nomor lain, Suparmanto yang turun di grego roman 60 kg mendapatkan perak, setelah dikalahkan Hasan Sidik dari Jawa Timur (Jatim). Sementara perunggu dihasilkan oleh Kusno Hadi Saputro di nomor 77 kg.
Hingga hari ini, gulat Kaltim sudah mengkoleksi 2 emas, 2 perak dan 5 perunggu. (rz/nha)