JAYAPURA. Nomor final gulat grego roman 97 kg putra, menjadi pertandingan terakhir kontingen Kaltim di perhelatan PON XX/2021 Papua. Ashar Ramadhan sebagai gladiator pamungkas Benua Etam, menutup laga ini dengan kemenangan spektakuler, sekaligus memastikan emas terakhir bagi Kaltim.
Menghadapi pegulat Jawa Timur (Jatim) Agus Fajar, begitu tanda pertarungan dimulai, Ashar langsung melakukan bantingan yang membuat lawannya terkunci tak berkutik. Nyaris tanpa keringat, pertandingan ini selesai hanya dalam 30 detik. Ashar unggul mutlak 9-0.
Sebelumnya, di arena gulat, GOR Hiad Sai, Merauke, Papang Ramadhan yang turun di nomor grego roman 130 kg, juga berhasil meraih emas. Papang berhasil mengandaskan harapan DKI Jakarta untuk mencuri emas dalam duel yang berlangsung, Kamis (14/10) kemarin. Sementara satu gladiator lainnya, Henry Hidayat yang bermain di gaya grego roman 87 kg, mendapatkan perunggu usai menaklukkan M Rudiansyah dari DKI Jakarta.
Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, Sumarlani, tak henti mengucap syukur atas keberhasilan gulat di nomor grego putra ini. Total 4 emas, 2 perak dan 6 perunggu di PON Papua, merupakan hasil maksimal yang bisa diberikan. Walaupun diakuinya belum sesuai target.
“Kita patut bersyukur dengan hasil yang ada di tengah kondisi sulit seperti saat ini,” ucap Lani (sapaan akrab Sumarlani, Red).
Pandemi disebut Lani menjadi kendala utama, dengan tidak bisa memantau perkembangan daerah lain. Selanjutnya, PGSI Kaltim akan melakukan evaluasi, khususnya di kelas putri dan gaya bebas putra.
“Pasti kita akan evaluasi lagi, terutama di kelas putri yang hanya mendapat dua perak dan gaya bebas putra dengan satu emas, supaya akan ada peningkatan ke depannya. (rz/nha)