PENGURUS Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Kaltim mengadakan Musyawarah Kerja Wilayah II (Muskerwil II) dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) serta dirangkai dengan Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Samarinda Masa Khidmat 2020-2025, di Samarinda, Kamis-Minggu (21-24/10).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Memperkuat Jam’iyah Meneguhkan Ukhuwwah untuk Meraih Berkah”. Turut dihadiri Pengurus Besar NU Koordinator Wilayah Kalimantan Farid Wajdi, Ketua Tanfidziyah PWNU Kaltim Fauzi A Bachtar,
Ketua PCNU kabupaten/kota se Kaltim, seluruh peserta musyawarah wilayah, peserta madrasah kader, peserta pelantikan, serta undangan.
Ketua Tanfidziyah PWNU Kaltim Fauzi A Bachtar mengatakan muskerwil merupakan PWNU merupakan musyawarah tertinggi setelah Konferwil sesuai AD/ART NU, yang bertujuan untuk mengevaluasi seluruh program kerja yang telah dilaksanakan PWNU Kaltim.
“Di Muskerwil ini juga akan merumuskan program kerja di tahun-tahun mendatang. Sehingga diharapkan dapat memperkokoh ukhuwah nahdiyah serta memperkokoh pelayanan umat,” katanya.
Ia menuturkan dengan adanya sharing informasi dari cabang-cabang NU di daerah kepada PWNU Kaltim, akan menjadi masukan berharga dalam memformulasikan sebuah solusi yang dihadapi PWNU pada umumnya dan PCNU pada khususnya.
“Selain itu Muskerwil juga diharapkan dapat sebagai sarana penerima informasi-informasi baru yang sangat berguna demi kemajuan NU, baik berasal dari PBNU, PWNU, maupun cabang-cabang sehingga benar-benar terasa manfaatnya,” tambahnya.
Sementara, Ketua PBNU Koordinator Wilayah Kalimantan, Farid Wajdi mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PWNU Kaltim sebagai salah satu upaya pengembangan organisasi.
“Oleh karena itu saya berharap dalam musyawarah kerja wilayah ini ada evaluasi yang tajam terhadap berbagai program yang dilaksanakan beberapa tahun yang lalu dan mendatang dari masa periodisasi pengurus wilayah PWNU Kaltim,” ungkapnya.
Farid menjelaskan bahwa NU sebagai sebuah organisasi tentu perlu adanya regenerasi. Sehingga adanya kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) ini pun diadakan bersamaan dengan kegiatan Musyawarah kerja.
Disebutkannya, dua kegiatan ini merupakan dua bagian yang tak terpisahkan dari upaya fungsi organisasi dalam menjalankan amanah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
“Kegiatan seperti ini tentu bukan hanya sekadar formalitas saja, oleh karena itu, kerahkan seluruh pemikiran, kemampuan, tenaga, untuk memperoleh hasil maksimal. Muskerwil menghasilkan program-program berkualitas namun realistis, sementara itu MKNU dapat melahirkan kader yang militan, kader yang dapat melanjutkan kepemimpinan secara organisatoris terhadap Nahdlatul Ulama kedepannya,” tutupnya. (adv/nch/beb)