SAMARINDA KOTA. Atlet peraih medali PON XX Papua, terutama mereka yang berstatus mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda patut berbangga. Memberikan beasiswa pendidikan hingga selesai, menjadi komitmen kampus di Jalan Ir H Juanda ini sebagai wujud nyata apresiasi atas prestasi yang diraih.
Kamis (21/10) kemarin, bertempat di pelataran Kampus Untag, digelar acara penyerahan beasiswa kepada 5 mahasiswa yang juga atlet PON Kaltim.
Mereka adalah Muhammad Cesar Ramadan dan Revy Pratama, peraih emas cabor kempo. Lalu ada Ashar Ramadhani dan Zainal Abidin, penyumbang emas dari gulat, serta satu-satunya atlet putri, Anissa Safitria, yang meraih perak juga dari cabor gulat.
Rektor Untag Samarinda, Dr Mardjoni Rachman dalam sambutannya mengatakan, ini adalah bentuk implementasi atas penandatanganan MoU bersama KONI Kaltim, untuk mendukung prestasi olahraga daerah yang melibatkan anak didiknya.
Mardjoni juga menyebut pemberian beasiswa ini masuk dalam misi Untag untuk mendukung kegiatan atlet berprestasi.
“Ini merupakan bagian dari misi kami. Termasuk amanah dari Ketua Yayasan Pendidikan Tujuh Belas Agustus 1945, agar bisa menarik atlet berpestasi meneruskan pendidikkannya di kampus ini,” ucap Mardjoni.
Sementara itu Ketua Yayasan Dayang Donna Faroek mengaku terkejut dengan prestasi yang ditorehkan mahasiswanya dalam PON yang baru saja berakhir. Saat mendengar kabar gembira ini, Donna mengaku langsung menghubungi pengurus untuk bisa memberi beasiswa kepada mahasiswa berprestasi.
“Ini sudah menjadi komitmen saya untuk bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa Untag yang berprestasi, bukan saja di olahraga tapi dalam bidang apapun,” tegasnya. Atas penghargaan tinggi Untag ini, Ketua Umum KONI Kaltim, Zuhdi Yahya mengaku sangat bangga. Menurutnya, Untag menjadi yang pertama dalam memberikan penghargaan nyata kepada atlet yang masih berstatus pelajar. Sehingga ia berharap, apa yang sudah dilakukan Untag ini bukan saja menambah motivasi atlet, tapi juga mendorong universitas lain untuk melakukan hal serupa.
“Semoga ini bisa diikuti perguruan tinggi lainnya,” ungkap Zuhdi. Lebih lanjut Zuhdi berharap, pembinaan olahraga di Untag bisa terus dikembangkan. Ia menginginkan, ke depannya Untag memiliki klub olahraga. Sehingga akan terus muncul atlet-atlet berprestasi untuk mengharumkan nama daerah.
“Jadi yang berkibar bukan hanya nama Kaltim saja, tapi juga institusi tempat para atlet menimba ilmu,” Zuhdi menutup sambutannya.
Ditemui usai acara, Donna yang baru setahun menjabat sebagai ketua yayasan, akan berusaha terus menggulirkan program-program terbaik untuk nama besar Untag. Selain pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang menjadi atlet peraih medali PON Papua, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada dua pelatih gulat yang tercatat sebagai mahasiswa semester akhir, dengan menginstruksikan dekan dan dosen untuk tidak mempersulit penyelesaian studinya.
“Kami juga masih ada 5 alumni berprestasi yang coba kita tawarkan untuk bisa melanjutkan ke S2 dengan beasiswa,” tambah Donna. Di sisi lain, dengan adanya beasiswa pendidikan ini, Mardjoni berharap para mahasiswanya ini memiliki bekal setelah tak lagi menjadi atlet. Apalagi banyak contoh terjadi, banyak mantan atlet yang nasibnya tak jelas setelah tak lagi berkecimpung di dunia yang membesarkan namanya.
Dilanjutkan Mardjoni, pihak kampus akan sudah memberikan program khusus bagi atlet mahasiswa, berupa dispensasi saat mengikuti pelatihan atau kejuaraan.
Sementara itu, Ketua KONI Kaltim berharap agar para mahasiswa yang juga pahlawan olahraga Kaltim ini bisa memanfaatkan penghargaan ini dengan baik.
“Semakin memotivasi mereka untuk berlatih dengan baik, mampu memberi prestasi, tapi juga tidak melupakan pentingnya pendidikan,” pungkas Zuhdi. (rz/upi)