LOA JANAN. Sejak 1997, Batuah dikukuhkan sebagai salah satu desa di wilayah Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Desa Batuah ketika itu dijuluki sebagai sentra tambang hingga kini. Namun disamping itu, Desa Batuah ternyata juga memiliki banyak potensi alam, khususnya sektor perkebunan. Diantaranya buah Elai dan buah Naga.
Dua potensi alam di luar mineral batu bara itu, kini dijadikan salah satu obyek wisata. Dan pada kesempatan mewujudkan pemgembangan wisata Desa Batuah, Program Studi (Prodi) Arsitektur Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) mengadakan kerja sama sebagai wujud nyata dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Pengabdian kali ini kami membuat desain gambar kerja Gerbang Selamat Datang di Desa Wisata Batuah. Kerja sama itu kami lakukan dengan Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid yang mengharapkan nantinya Desa Batuah memiliki gerbang batas wilayah yang berkarakter,” kata Koordinator Prodi Arsitektur Polnes, Hatta Musthafa.
Ada 2 model desain gerbang desa yang diberikan Prodi Arsitektur Polnes. Kedua desain itu akan dibangun di dua batas desa dengan Samarinda dan Balikpapan.
“Karakter utama dari gerbang kami sesuaikan dengan karakter Batuah. Gerbang di salah satu sisi saja, ketinggian 5 meter dengan ornamen replika Buah Elai sebagai produksi desa, serta slogan wisata tertera di gerbangnya,” jelas Hatta. Hatta mengharapkan, derbang desa itu nantinya akan menjadi penanda bagi pengunjung dan masyarakat yang melintas di Jalan Poros Soekarno Hatta, sehingga mengetahui keberadaan wisata di Batuah.
“Sekaligus menegaskan arah pembangunan desa sebagai desa wisata. Dimana juga terdapat Tabuan Agro Techno Park, Taman Emastri Batuah, dan yang terkini Dewi Belai, sebagai paket wisata yang dikelola oleh pemerintah Desa Batuah,” tandasnya.(oke/adv/rin)Koordinator Prodi Arsitektur Polnes, Hatta Musthafa.
Ada 2 model desain gerbang desa yang diberikan Prodi Arsitektur Polnes. Kedua desain itu akan dibangun di dua batas desa dengan Samarinda dan Balikpapan. “Karakter utama dari gerbang kami sesuaikan dengan karakter Batuah. Gerbang di salah satu sisi saja, ketinggian 5 meter dengan ornamen replika Buah Elai sebagai produksi desa, serta slogan wisata tertera di gerbangnya,” jelas Hatta.
Hatta mengharapkan, derbang desa itu nantinya akan menjadi penanda bagi pengunjung dan masyarakat yang melintas di Jalan Poros Soekarno Hatta, sehingga mengetahui keberadaan wisata di Batuah. “Sekaligus menegaskan arah pembangunan desa sebagai desa wisata. Dimana juga terdapat Tabuan Agro Techno Park, Taman Emastri Batuah, dan yang terkini Dewi Belai, sebagai paket wisata yang dikelola oleh pemerintah Desa Batuah,” tandasnya.(oke/adv/rin)