TANJUNG REDEB. Hari ke 4 kunjungan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor ke Kabupaten Berau mengunjungi Kecamatan Talisayan yang diketahui menjadi penyumbang produksi jagung terbesar di Kaltim saat ini. Isran Noor menyebutkan, Berau menyumbang produksi jagung sebanyak 71 persen untuk Kaltim.
Selain Kampung Eka Sapta selama ini menjadi kampung yang memiliki areal tanam dan produksi jagung kini muncul kampung penghasil jagung baru yakni Kampung Sumber Mulya. Bahkan kampung-kampung ini disebut sebagai kampung jagung. Dominasi produksi jagung Berau untuk Kaltim sebesar 71 persen itu tercatat selam 2021 ini.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim, ada kecamatan yang dinilai memiliki potensi besar disasar menjadi sentra. “Sebenarnya seluruh daerah di Kabupaten Berau menurutnya berpotensi terutama daerah yang memiliki lahan kering,” ujarnya.
Lahan kering yang ada akan diarahkan pada pertanian komoditi jagung. “Ekspansi sudah dimulai, hampir mencakup seluruh kecamatan dan kampung di Kabupaten Berau,” ujarnya. Berau memiliki nama yang cukup baik sebagai penghasil jagung di Kalimantan Timur saat ini. “Selama empat tahun terakhir kita dikenal sebagai penyangga dalam produksi jagung untuk Kaltim,” katanya. Perhatian Pemprov Kaltim untuk pengembangan sektor pertanian komoditas jagung cukup tinggi.
Hasil produksi per hektare juga dinilai sangat baik. Menurut Mustakim rerata produksi yang dihasilkan dalam 1 hektare lahan bisa menghasilkan 6 ton jagung. Nilai jual jagung relatif bagus. “Dengan hasil produksi mencapai 6 ton jika dikalikan harga jual sebesar empat ribu per kilo bisa mencapai 24 juta per hektare,” jelasnya. Perhatian Pemprov terhadap sektor pertanian di Berau juga sangat tinggi. Berupa bantuan yang disalurkan dari beberapa jenis alat tani, pupuk dan sebagainya.
Pemerintah juga berupaya memfasilitasi penyerapan hasil produksi yang ada. “Tentu Kabupaten Berau Namanya bisa dikenal di luar sebagai penghasil jagung terbesar di Kalimantan Timur,” tutupnya. Gubernur mengapresiasi hasil maksimal para petani jagung di Kaltim, khususnya di Berau. Reward atas keberhasilan itu diberikan Pemprov berupa bantuan kepada pelaku usaha tani yang ada.
“Walaupun tidak banyak, tetapi ada bantuan, seperti bantuan benih jagung. Dan tahun 2022 kita akan bantu alat pertanian lagi tetapi jumlahnya masih belum ditentukan,” ujar Isran. Terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih berupaya tingkatkan sektor pertanian. Hal itu ditujukan untuk diproyeksikan menjadi PAD pengganti sektor tambang.
“Luas lahan pertanian jagung kita kurang lebih seluas 15 ribu hektare, dengan sentra tersebar di Kecamatan Batu Putih, Talisayan, Biatan, Gunung Tabur dan Segah,” jelas Bupati Dirinya menambahkan, produksi jagung yang selama ini ada Tidak hanya diedarkan di Bumi Batiwakkal saja, melainkan juga keluar Kalimantan seperti Jawa dan Sulawesi untuk dijadikan pakan ternak.
“Sehingga peningkatan jagung di Berau saya harap juga selaras dengan peningkatan peternakan,” sambungnya.
Sri Juniarsih menyebut kendala yang ada saat ini adalah upaya perbaikan hasil pertanian dan keterbatasan alat pengering jagung. Ia berharap Pemprov dapat membantu pengadaan peralatan panen dan pengering jagung dengan kapasitas dan jumlah yang sesuai dengan luas tanam di berau.
“Yang sangat mempengaruhi kualitas hasil panen, selain alat, daya listrik juga menjadi halangan untuk mengoperasikan mesin. Hidup kita sangat bergantung pada hasil kerja petani saat ini,” tutupnya. (adv/as/beb)