SAMARINDA UTARA. Pengerjaan proyek Multi Years Contract (MYC) khusus pengendalian banjir, mulai dibahas intens. Senin (27/12) merupakan pemaparan final untuk Detail Engineering Design (DED). Meski demikian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Hero Mardanus mengatakan dari hasil pembahasan kemarin, masih ada sedikit masukan dari Wali Kota Andi Harun (AH).
“Karena ada saran dari Pak Eko (Konsultan masterplan banjir) sehingga harus disesuaikan,” ungkapnya.
Termasuk dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV yang selama ini turut berperan dalam pengendalian banjir di Kota Tepian. Sebab harus disesuaikan dengan tanggul yang nantinya juga masuk dalam MYC banjir. “Itu juga harus disesuaikan dengan eksisting yang sudah dibangun oleh BWS di Bengkuring,” paparnya.
Untuk diketahui proyek penanganan banjir untuk MYC difokuskan untuk dua titik yaitu Desa Pampang dan Bengkuring. Selebihnya mengenai pembebasan lahan kata Hero khusus di Desa Pampang saja. “Karena di Bengkuring sudah ada lahan pemkot sebesar 18 hektar,” jelasnya. Awalnya dalam perencanaan memerlukan 21 hektare.
Namun dari masukan AH dimaksimalkan lahan yang sudah menjadi milik Pemkot Samarinda saja.
Sementara untuk Desa Pampang dipastikan Hero memerlukan 20 hektare lahan. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 5 miliar. “Itu khusus pembebasan lahan saja, untuk fisiknya lain lagi,” pungkasnya. (hun/beb)