Ratusan peajar SMA Negeri 10 Samarinda bersama perwakilan orangtua melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (4/12) pagi. Aksi ini menuntut Gubernur Kaltim Isran Noor mengembalikan mereka ke Kampus A di Jalan HAAM Riffaddin, Harapan Baru, Loa Janan Ilir yang kini masih diduduki pihak Yayasan Melati. Sebelumnya melalui Keputusan Gubernur Kaltim, sekolah ini diharuskan pindah ke Kampus B di Jalan Perjuangan, Kecamatan Sungai Pinang.
Akibat aksi ini, ruas Jalan Gadjah Mada lumpuh. Massa aksi melakukan penutupan sebagian jalan. Sehingga kendaraan terpaksa memutar arus untuk melintasi ruas tersebut.
Koordinator aksi, Muhammad Talip mengatakan bahwa saat ini ada 800 orang pelajar yang terlibat dalam aksi itu. Lantas yang menjadi pertanyaannya, kenapa Yayasan Melati lebih diutamakan.
“Semua gubernur memprioritaskan yayasan. Apa yang diperbuat yayasan? Tidak ada. Kami menolak pindah, apapun yang mau diperbuat. Kami semua ratusan dan orangtua pelajar sudah kompak,” ucapnya pada awak media.
Massa mulai memanas. Pagar masuk kantor gubernur sempat roboh. Pelajar juga membakar ban di depan pintu masuk.
Hingga berita ini diterbitkan, massa aksi masih melakukan audiensi dengan pihak Pemprov Kaltim terkait tuntutan yang disampaikan oleh para pendemo. (mrf/nha)