SAMARINDA KOTA. Di tengah perekonomian masyarakat yang mulai pulih, salah satu pusat perbelanjaan tengah kota, Hypermart dikabarkan mengakhiri operasinya di Plaza Mulia. Hal ini terlihat dari pengumuman salah satu media sosial yang kemudian tersebar. Dalam informasi tersebut, pihak manajemen Hypermart mengumumkan mulai 7 Februari mendatang gerai mereka tidak beroperasi lagi di pusat perbelanjaan Jalan Bhayangkara itu.
Meski letaknya sudah strategis di tengah kota, namun pusat perbelanjaan ini seakan kehilangan para pelanggannya. Tak heran sebagian besar penyewa yang ada di sana memilih tutup. Seperti Hypermart yang memilih hengkang dari Plaza Mulia dan diumumkan melalui spanduk di depan pintu masuknya. Banyak pihak yang beranggapan bahwa Plaza Mulia tak menarik lagi. Hingga membuat para penyewa tak betah lagi beroperasional di pusat perbelanjaan tersebut.
Sebelum Hypermart beberapa penyewa lainnya juga lebih dulu tidak beroperasi sejak Covid-19 melanda. Seperti Running Korean Street Food yang tutup per 7 Januari lalu. Ada juga Pizza Hut dan The Body Shop.
Beberapa yang masih bertahan saat ini di antaranya J.CO, KFC, A&W, Roti Boy, Optik Melawai, Bioskop CGV, Watsons, dan XO Suki & Grill. Serta beberapa kios yang masih buka di lantai basement.
Saat mencoba konfirmasi, tak ada pihak manajemen Hypermart yang bisa ditemui kala itu. Kecuali Chief Public Relations dan Marketing Communication Plaza Mulia, M Alqan Noor. Itupun tak banyak memberikan keterangan, lantaran dirinya hanya mengikuti kebijakan dari manajemennya.
Namun ia tak memungkiri dampak Covid-19 menjadi salah satu penyebabnya. Sehingga banyak masyarakat yang memilih tidak keluar rumah. Belum lagi kondisi Plaza Mulia yang memang sudah jarang menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja.
“Kami minta dukungannya saja agar Hypermart bisa tetap eksis,” singkatnya. Sekalipun saat ini hanya dibuka di Big Mall Jalan Untung Suropati.
Salah seorang pelanggan, Anggia mengaku hanya sesekali mampir ke Plaza Mulia. Sebab warga Damanhuri ini menilai sudah tidak ada lagi hiburan yang bisa disajikan di mall tersebut selain, bioskop. “Apalagi di sini eskalatornya rusak dan sudah lama nggak diperbaiki, paling saya singgah ke Hypermart saja,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Samarina, Jusmaramdhana Alus mengaku juga baru mengetahui hal ini. Namun ia memastikan kepetusan tersebut memang menjadi kebijakan tersendiri bagi manajemen Hypermart Plaza Mulia. “Alasannya juga kami tidak tahu karena apa, bisa jadi karena tingkat investasi yang mulai berkurang,” jelasnya.
Namun ia memastikan timnya juga akan turun langsung untuk mengidentifikasi kembali penyebab tutupnya pusat perbelanjaan tersebut. Sebab jika dilihat dari letaknya, sebenarnya sudah sangat strategis di tengah kota. Sayangnya tidak didukung dengan pengembangan mall tersebut sehingga warga pun jenuh dan tidak lagi melirik Plaza Mulia.
“Makanya kami perlu identifikasi dulu ke lapangan untuk jadi bahan pertimbangan evaluasi,” pungkasnya. (hun/beb)