PENDATANG asal Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki peranan yang cukup penting dalam sejarah pembangunan di Kalimantan Timur (Kaltim). Sinergitas itu terus terjalin membentuk harmoni yang saling mendukung, sehingga stabilitas dan kondunsifitas di daerah ini terus terjaga hingga sekarang.
Apresiasi itu disampaikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi, saat memberikan sambutan penutup dalam acara pengukuhan kepengurusan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Kaltim, Sabtu (12/2) kemarin. Menarik mundur perjalanan sejarah perantau asal Sulsel, Hadi mengatakan kedatangan orang-orang Bugis di Kaltim hingga beranak-pinak, menunjukkan keterbukaan daerah ini sejak dulu kala.
“Hadirnya KKMB semoga menjadi wadah silaturahmi dan bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan di berbagai bidang,” ucap Hadi.
Senada dengan itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun (AH) menyebut kehadiran warga Samarinda asal Sulsel, khususnya Bone, menunjukkan heterogenitas di daerah ini bukan sumbatan untuk bersinergi dalam pembangunan. AH mengaitkan peranan pendatang Sulsel dengan sejarah lahirnya Kota Samarinda, yang tak lepas dari kedatangan orang-orang asal Sulawesi.
“Ada banyak versi tentang sejarah Samarinda, di mana secara resmi kami menggunakannya berdasarkan kedatangan La Mohang Daeng Mangkona pada 21 Januari 1668, yang kemudian ditetapkan hari jadi kota,” ucap AH saat memberikan sambutan di acara pelantikan KKMB.
Begitu juga dalam masa pembangunan sekarang, Samarinda tumbuh menjadi kota multikultural. Kehadiran pendatang-pendatang dari luar Kalimantan, justru semakin menguatkan kesatuan bangsa yang terbingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bahkan saat ini, 9 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, pemimpinnya berdarah Bugis,” ucap AH yang juga berdarah Bugis tersebut. Terkenal memiliki mentalitas yang kuat, masyarakat keturunan Bugis juga memiliki peran signifikan dalam bidang perekonomian. AH menunjuk beberapa tokoh masyarakat Samarinda asal Bone, yang sukses dalam membangun usahanya.
“Di sini ada Ambo Dalle, yang memiliki usaha di bidang transportasi. Lalu ada pemilik kapal yang melayani pelayaran dari Sulsel ke Samarinda,” AH mencontohkan beberapa di antaranya.
Wali kota juga mengakui bahwa Sulsel merupakan salah satu penopang Kaltim dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dengan adanya pengukuhan KKMB yang dihadiri langsung oleh Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, serta beberapa anggota DPRD Provinsi Sulsel dan Kabupaten Bone, pemkot berharap kerja sama antar dua daerah ini akan semakin kuat dan terjalin dengan baik. (rz/nha)