SAMARINDA KOTA. Tidak menjadi bagian dalam pelaksanaan PON XX Papua, tak membuat Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kaltim, mengurangi intensitas pembinaannya. Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Berau, Minggu (13/2), ISSI Kaltim menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov).
Dibuka Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya, para pengurus diminta untuk bisa mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan selama setahun lalu. Kemudian merumuskan program-program kerja yang berorientasi pada pembinaan dan prestasi. Terlebih, pelaksanaan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, memiliki waktu yang terbilang singkat.
“Tahun ini ada Porprov, kemudian tahun depan pra PON dan puncaknya 2024 di Aceh dan Sumut. Semuanya saling berkaitan dan harus dimaksimalkan,” pesan Zuhdi.
Selain itu ISSI disebut Zuhdi memiliki keuntungan dengan masuknya cabor sepeda dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Hal itu menurutnya harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kaltim juga disebutnya sudah memiliki venue representatif, velodrome di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), yang digunakan saat menjadi tuan rumah PON 2008 lalu.
Sementara itu, Ketua ISSI Kaltim, Dayang Donna Faroek, melalui pengurus Wibowo Mappatunru menjelaskan, salah satu agenda raker kali ini adalah terkait pembahasan nomor tanding di Porprov Berau. Mengaku sudah mengajukan 23 nomor tanding ke KONI Kaltim dan PB Porprov, namun pihaknya masih akan membahas mana yang akan diprioritaskan, bila tak seluruhnya disetujui.
“Kalau kemungkinan berkurang, hari ini kami bahas nomor mana saja yang akan diprioritaskan,” terang Bowo.
Dihadiri oleh 6 pengurus cabang (pengcab) ISSI kabupaten dan kota, Bowo juga menjelaskan tentang batasan usia atlet yang akan dimainkan. Dikatakannya, sesuai aturan, Porprov nanti, atlet yang boleh bertanding maksimal berusia 18 tahun. Hal ini menurutnya, sebagai langkah persiapan untuk menuju PON 2024.
“Jadi nanti yang juara di Porprov, akan kami lanjutkan pembinaanya. Supaya pada saat pra PON dan PON bisa bertanding sesuai dengan usia,” tutup Bowo. (rz/upi)