Warga Jalan Sungai Kerbau, RT 36, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda ilir dibuat geger dengan suara gaduh, Jumat (20/5) malam. Saat dilihat pemilik rumah bernama Selvianus (40) sudah mengalami luka robek hingga darah segar mengucur. Sementara kerabatnya Wahyu Pratama (25) menderita luka lebam akibat pukulan dan Sinta Aulia (13) mengalami luka robek di jari kiri
Informasi adanya keributan, membuat personel Patroli beat 110 dan Polsekta Samarinda Kota menuju lokasi kejadian. Saat datang Selvianus, Wahyu dan Sinta sudah dibawa ke sebuah klinik untuk mendapat pertolongan awal.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Samapta Polresta Samarinda, Kompol Ahmad Abdullah menjelaskan, kejadian bermula saat Selvianus didatangi iparnya, Ahmad Sepianur (40) pukul 19.00 Wita. Saat datang Sepianur menanyakan keberadaan istrinya.
“Saat itu dijawab oleh Selvianus jika istri Sepianur tidak ada di rumahnya. Penjelasan itu membuat Sepianur berang hingga terjadi adu mulut,” kata Abdullah
Adu mulut berubah menjadi perkelahian. Sepianur menerjang Selvianus dengan senjata tajam terhunus.
Lantaran tak dibekali senjata untuk melawan, satu sabetan mengenai pipi kanan dan satu tikaman mengarah ke ketiak kiri hingga darah mengucur. Wahyu yang melihat Selvianus terluka berusaha menolong. Namun kalah tenaga hingga terkapar setelah beberapa pukulan mendarat di tubuhnya.
Sementara Sinta yang masih anak kandung dari Sepianur tak luput dari serangan lantaran membela pamannya. Jari tangannya terluka senjata tajam milik sang ayah
Melihat dua kerabatnya ikut terluka, Selvianus masuk ke dalam rumah untuk mengambil sajam. Kesempatan itu digunakan Sepianur untuk kabur.
“Untuk Sepianur berhasil kabur. Namun barang bukti sajam yang digunakan Sepianur ada di lokasi kejadian. Sajam tersebut kami serahkan ke pihak Polsekta Samarinda Kota. Kasus ini selanjutnya ditangani pihak Polsek. Sementara Selvianus dirujuk ke RSUD AW Sjahranie untuk mendapat perawatan lanjutan,” terang Abdullah. (kis/upi)