Masjid Besar Al-Istiqomah di Desa Loa Duri Ilir, Kukar mendapat teror, Senin (30/5). Selembar surat ditemukan di dekat mimbar masjid. Dalam surat bertuliskan huruf kapital tersebut si penulis yang belum diketahui identitasnya menyampaikan ancamannya. Sontak saja surat yang ditemukan dengan nada ancaman itu membuat pengurus masjid khawatir.
Rupanya, ancaman yang dilakukan juga pernah terjadi di Samarinda. Surat bernada ancanam yang isinya sama persis dengan yang di Kukar didapati tiga pekan lalu di Masjid Raya Darussalam, Samarinda. Pengurus masjid selanjutkan menghubungi pihak kepolisiam saat itu.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Samapta Kompol Ahmad Abdullah menyebut, usai menerima informasi pihaknya menurunkan Personel Beat 110 untuk berjaga di sekitar Masjid Raya Darussalam bekerja sama dengan Polsekta Samarinda Kota.
Pihaknya melakukan antisipasi dengan melakukan pengamanan terbuka dan tertutup pada hari dan jam yg dijanjikan (hari Jumat) sesuai surat ancaman.
Berkat penjagaan ketat yang dilakukan pihak kepolisian, ancaman pada saat itu, tidak terbukti alias nihil. Meski demikian pihak kepolisian tetap melakukan pemantauan agar hal serupa tidak terjadi.
“Saat kami lihat surat ancaman itu diketik komputer hanya isi tulisan sama dengan yang ada di Kukar,” kata Abdullah.
“Meskipun ancaman pertama di Masjid Raya Darussalam tiga minggu lalu tidak terjadi dan saat ini ternyata mengancam di masjid lainnya, agar kiranya tetap diantisipasi oleh pengurus masjid tersebut dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat + Piket Beat Patroli 110 terdekat guna dilakukan pengamanan,” Imbuh Abdullah.
Kapolsekta Samarinda Kota, AKP Jajat Sudrajat menambahkan, pihaknya tengah melakukan lidik atas peristiwa tersebut.
“Kami tetap pantau dan untuk di Masjid Raya Darussalam, hasil rekaman CCTV masjid kurang jelas sehingga wajah terduga pelaku sulit dikenali,” terang Jajat. (kis/nha)
Isi surat :
Siapkan uang masjid/langgar dari tanggal 30 aku akan mengambil. Berapa ada keluarkan. Siapkan di atas mimbar. Dan pintu masjid tidak lagi dikunci. Kalau tidak siap, salah satu panitia ada yang akan kubunuh. Aku urang paling kejam. Dan aku bisa menjadi urang yang paling baik. Group kami ada 3000 pimpinan jinral Nurdin Balikpapan dibawah kekuasaan Abu Bakar. Tanggal 1 sudah ada karena ini seratus masjid/langgar Samarinda Tenggarong Balikpapan