SAMARINDA. Kecelakan maut terjadi di perairan Sungai Mahakam. Dua speedboat bertabrakan hingga mengalami kerusakan cukup parah. Tak sampai di situ, salah seorang penumpang speedboat yang juga pegawai dari KKP Kelas II Pelabuhan Samarinda, meninggal dunia akibat kejadian itu, Jumat (3/6) sore.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Kompol Subari melalui Kanit Reskrim Ipda Harwanto menerangkan, peristiwa tersebut terjadi pukul 16.30 Wita. Saat itu speedboat yang dimotori Achmad Noor (50) memuat dua penumpang, yakni Hairunisa dan Santi Tandipau. Keduanya adalah pegawai Kesehatan Pelabuhan Samarinda (KKP).
Kapal bergerak dari arah Ilir menuju ke Ulu. Rencannaya kedua pegawai ini akan melakukan perjalanan untuk memeriksa kesehatan anak buah kapal (ABK) yang tambat di depan Pengisian Air Minum Suhada.
“Di waktu bersamaan dari arah Pelabuhan Pasar Pagi Sapu Lidi, berangkat kapal speedboat yang dimotori Beri. Saat berangkat Beri bersama pembantu motoris bernama Hardi yang duduk di posisi sisi atas atap speedboat,” kata Harwanto.
Selang 100 meter mendekati pangkalan speedboat di Samarinda Seberang, kedua kapal bertemu hingga benturan keras tidak terhindarkan. Kapal yang dikemudikan Achmad mengalami kerusakan cukup parah. Bagian lambung kapal pecah.
Kedua penumpannya terpental. Hairunnisa terpental dari kursinya. Bagian kepala Hairunisa membentur tangki ninyak yang terbuat dari Fiberglass hingga mengalami pendarahan cukup parah. Tubuh Hairunisa kemudian tertelungkup di lantai speedboat.
“Untuk rekannya Santi hanya mengalami luka kecil akibat benturan. Namun untuk Hairunnisa setelah dilakukan pemeriksan di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang cukup parah,” ungkap Harwanto
Pihak kepolsian saat ini masih melakukan oeneyelidikan berkaitan kasus kecelakan di perairan ini. Sejumlah saksi tengah diminta keterangan termasuk kedua motoris serta pembantu motoris.
“Masih kami lidik. Dan untuk jenazah Hairunisa sudah dibawa pulang pihak keluatga ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkas Harwanto (kis/upi)